Page 81 - Badan POM Pastikan Terus Kawal Keamanan dan Mutu Vaksin COVID-19 Sebelum dan Selama Peredaran
P. 81
Penny menegaskan, proses penerbitan EUA dilakukan memenuhi kaidah
internasional yang independen, profesional, serta transparan.
Sehingga BPOM tidak bisa terburu buru mengeluarkan EUA, dimana dalam
pengumpulan data dilakukan secara bertahap dan memerlukan waktu lama, guna
memastikan vaksin aman dan bermutu.
"Pemerintah untuk tanggal 13 Januari akan melakukan vaksinasi tapi itu bukan
berarti mengikat badan POM harus tanggal sekian harus memberikan EUA," tegas
Penny.
MUI Tetapkan Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Halal dan Suci
Komisi Fatwa MUI Pusat menetapkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac halal dan
suci digunakan.
Penetapan tersebut dilakukan setelah Komisi Fatwa MUI menggelar rapat pleno
tertutup di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Jumat (8/1/2021).
Namun, fatwa yang dikeluarkan MUI ini belum final karena masih menunggu izin
keamanan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Yang terkait aspek kehalalan, setelah dilakukan diskusi panjang penjelasan
auditor, rapat Komisi FAtwa menyepekati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduksi
Sinovac Lifescience yang sertifikasinya diajukan Biofarma suci dan halal," ujar
Ketua MUI Bidang Fatwa KH. Asrorun Niam Sholeh, Jumat (8/1/2020) di Hotel
Sultan, Jakarta.
Menurutnya, meskipun sudah halal dan suci, fatwa MUI belum final karena masih
menunggu keputusan BPOM terkait keamanan (safety), kualitas (quality), dan
kemanjuran (efficacy).
"Akan tetapi terkait kebolehan penggunaannya, ini sangat terkait dengan keputusan
mengenai aspek keamanan, kualitas, dan efficacy BPOM. Ini akan menunggu hasil
final kethoyibannya. Fatwa utuhnya akan disampaikan
setelah BPOM menyampaikan mengenai aspek keamanan untuk digunakan,
apakah aman atau tidak, maka fatwa akan melihat," ujarnya.
Niam merinci, rapat yang diikuti pimpinan dan anggota Komisi Fatwa MUI Pusat
tersebut, hanya membahas menetapkan kesesuaian syariah vaksin Covid-19 yang
diproduksi Sinovac Lifescience.co.
Ada tiga vaksin produksi Sinovac yang didaftarkan yaitu Coronavac, Vaccine Covid-
19, dan Vac2 Bio.
"Artinya yang kita bahas hari ini adalah mengenai produk vaksin Covid-19 dari
produsen Sinovac ini bukan yang lain. Pembahasan diawali pemaparan audit dari
auditor," ungkapnya.
Komisi Fatwa menetapkan kehalalan ini setelah sebelumnya mengkaji mendalam
laporan hasil audit dari tim MUI.
Tim tersebut terdiri dari Komisi Fatwa MUI Pusat dan LPPOM MUI.