Page 19 - Hari Keamanan Pangan Sedunia 2021
P. 19

Ia menjelaskan, izin edar BPOM, merupakan salah satu tolok ukur masyarakat dalam
               memilih produk untuk dikonsumsi, dimana ijin ini sangat dibutuhkan oleh UMKM dalam
               pemasaran dan sebagai salah satu pengungkit daya saing produk baik lokal maupun
               internasional.

               Menurutnya, sejak Januari hingga 12 Oktober 2020 lalu, BPOM telah menerbitkan
               13.299 Nomor Izin Edar (NIE) kepada pelaku usaha di seluruh Indonesia, yaitu usaha
               mikro 429 (3%), usaha kecil 1.751 (13%), usaha menengah 5.870 (44%) dan usaha
               besar 5.249 (40%). “Dari data tersebut NIE pangan olahan didominasi oleh pelaku
               usaha menengah dan besar,” ujarnya

               Teten mengakui, tantangan terbesar dalam legalitas izin edar produk UMKM saat ini,
               adalah  biaya  sertifikasi  yang  hanya  mampu  dijangkau  oleh  usaha  menengah  dan
               besar.  Sedangkan  Usaha  Mikro  dan  Kecil  yang  jumlahnya  sekitar  64  juta  masih
               kesulitan dalam mengakses seritifikasi izin edar ini.

               “Perlu pendampingan bagi usaha mikro dalam memperoleh NIE sebagai salah satu
               upaya kami untuk mencapai target transformasi sektor informal ke formal,” tambah
               Menteri Teten.

               Kemkop  dan  UKM  juga  berupaya  untuk  mendorong  ekspor  produk  UKM,  dengan
               melakukan  pendekatan  yang  terintegrasi  agar  UMKM  dapat  berdaya  saing  dan
               berkompetisi,  meliputi  Sinergitas  Digitalisasi  KUMKM  dengan  melibatkan
               Kementerian/Lembaga  terkait,  Pelatihan  dan  pendampingan  standarisasi  dan
               sertifikasi produk.

               “Tentu target ini lebih mudah dicapai melalui kolaborasi berbagai pihak. Termasuk
               dengan BPOM melalui fasilitasi kemudahan perizinan bagi UMKM sebagai salah satu
               implementasi  Undang-undang  Cipta  Kerja,  yang  juga  sejalan  dengan  upaya  yang
               dilakukan  oleh  Kementerian  Koperasi  dan  UKM  dalam  penciptaan  iklim  berusaha
               yang mudah bagi UMKM,” kata Teten.
               Sementara  itu,  Kepala  BPOM,  Penny  Lukito  menekankan  pentingnya  produksi
               pangan aman oleh UMKM untuk menjamin konsumsi pangan aman di masyarakat.
               Selain itu, BPOM memberi dukungan agar UMKM Go International.

               “BPOM  mendorong  UMKM  dapat  memasok  produk  pangan  yang  aman  serta
               berkontribusi  besar  dalam  perekonomian  nasional.  Keberpihakan  terhadap  UMKM
               diwujudkan dengan pemberian insentif dan kemudahan melalui berbagai kebijakan.
               Sejalan dengan tema Hari Keamanan Pangan Sedunia “Safe Food Now for a Healthy
               Tomorrow”  (Pangan  Aman  Sekarang  untuk  Kesehatan  Sepanjang  Masa),  maka
               Badan POM menekankan,” jelas Kepala Badan POM.

               Menurutnya,  program  Indonesian  Spice  Up  The  World  merupakan  salah  satu
               Rencana  Aksi  Strategi  Kuliner  Indonesia  yang  diinisiasi  Kementerian  Koordinasi
               Bidang Kemaritiman dan Investasi untuk memperkenalkan olahan pangan Indonesia
               ke kancah dunia.

               Berdasarkan data Badan POM, saat ini terdapat 154 pelaku usaha yang memproduksi
               bumbu, terdiri atas 24% dari skala usaha besar (industri pangan) dan 76% dari skala
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24