Page 151 - Dukungan Badan POM dalam Penyediaan Obat dan Vaksin
P. 151
Judul : Pemerintah Libatkan MUI, Pastikan Kehalalan Vaksin Covid-19
Nama Media : tandaseru.id
Tanggal : 18 Oktober 2020
Halaman/URL : https://tandaseru.id/pemerintah-libatkan-mui-pastikan-kehalalan-vaksin-
covid-19/
Tipe Media : Online
Pemerintah terus melakukan langkah
persiapan untuk pelaksanaan penyuntikan
vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Selain
vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh
periset di Indonesia, pengadaan vaksin juga
dilakukan melalui kerja sama dengan negara
lain.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menjelaskan pemerintah telah melibatkan Majelis
Ulama Indonesia (MUI) sejak awal pandemi ini.
Fatwa MUI banyak menjadi acuan, mulai dari mengenai ibadah salat Jumat, salat
Idulfitri, salat Iduladha, pembayaran zakat yang dapat dipergunakan untuk
penanggulangan pandemi, tata cara beribadah bagi tenaga medis yang menggunakan
baju hazmat, serta pemulasaran jenazah.
“Untuk vaksin, saya sudah minta (MUI) dilibatkan dari mulai perencanaan, pengadaan
vaksin, kemudian pertimbangan kehalalan vaksin, audit di pabrik vaksin termasuk
kunjungan ke fasilitas vaksin di RRT (Republik Rakyat Tiongkok). Kemudian juga terus
menyosialisasikan ke masyarakat dalam rangka vaksinasi,” ujarnya.
Wapres menekankan vaksin yang akan diberikan ke masyarakat harus mengantongi
sertifikat halal dari lembaga yang memiliki otoritas, dalam hal ini MUI.
“Tetapi kalau tidak halal, namun tidak ada solusi selain vaksin tersebut, maka dalam
situasi darurat bisa digunakan dengan penetapan yang dikeluarkan Majelis Ulama
Indonesia,” tegasnya.
Perusahaan pembuat vaksin Sinopharm dari Uni Emirat Arab serta Sinovac dan CanSino
dari RRT telah menyampaikan komitmennya untuk memasok vaksin ke Indonesia.
Dilansir dari laman maritim.go.id, tim inspeksi yang terdiri dari unsur BPOM, Kementerian
Kesehatan, MUI, dan Bio Farma, Rabu (14/10), bertolak ke Tiongkok untuk melihat
kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin Sinovac dan CanSino. Sementara data
untuk vaksin G42/Sinopharm yang diproduksi di Uni Emirat Arab akan diambil dari data
uji klinis di negara tersebut.
Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan MUI dilibatkan dalam proses
pengujian data untuk menjamin kehalalan vaksin Sinovac dan CanSino, begitu juga
dengan vaksin G42/Sinopharm.