Page 54 - Dukungan Badan POM dalam Penyediaan Obat dan Vaksin
P. 54
kami tidak ada kejadian efek samping serius dari pemberian uji vaksin tersebut," kata
Lucia dalam Konferensi Pers, di Youtube FMB9ID_IKP, Kamis (15/10).
Lucia juga mengatakan, tim BPOM melakukan inspeksi ke China pada hari ini. Inspeksi
dilakukan demi memastikan keamanan akses vaksin covid-19 yang cepat dan bermutu.
Pihaknya juga mengklaim vaksin yang akan tiba pada November tersebut aman
digunakan sebab BPOM telah melakukan pengawasan mulai dari penyusunan protokol
uji klinik, pemberian, hingga pelaksanaan uji klinik.
"Tim inspeksi BPOM akan melakukan inspeksi ke tiga sarana produksi di China yaitu
Sinovac, Sinopharm dan Cansino. Dengan melakukan inspeksi tersebut BPOM dapat
memastikan mutu vaksin mulai dari pengamatan terhadap kepatuhan industri dan
memproduksi vaksin sesuai dengan persyaratan," ucapnya.
Uji klinik vaksin Sinovac yang dilakukan di FK Unpad, Bandung disebut hampir selesai.
Lucia berharap, pada 16 Oktober esok sebanyak 1.620 subjek penelitian telah selesai
direkrut (diberikan suntik kedua). Uji klinik fase 3 di Bandung ini telah berlangsung sejak
11 Agustus lalu.
"Perlu kami sampaikan uji klinik vaksin yg dilaksanakan tim penelitian FK Unpad telah
sampai tahap akhir rekrutmen subjek penelitian, pada 16 Oktober besok, diharapkan
total 1.620 subjek telah selesai rekrut," tutur Lucia.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi bakal melakukan vaksinasi Covid-19
awal 2021. Rencana itu tertuang dalam surat edaran Nomor 440/6367/Setda.TU tentang
Pelaksanaan Pemberian Vaksin Covid-19 dalam Penanggulangan Covid-19 di Kota
Bekasi ditandatangani pada 14 Oktober 2020.
"Surat edaran ini ditujukan kepada Para Kepala Perangkat Daerah Pemerintah Kota
Bekasi, Camat dan Lurah dan para Kepala Puskesmas Se-Kota Bekasi untuk menjadi
perhatian dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat
Effendi dalam keterangannya.
Dia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Bekasi nantinya akan dilakukan
secara bertahap dengan mempertimbangkan kajian epidemiologi, dan sarana
pendukung.
Pepen, sapaan akrab Rahmat, menyebut program vaksinasi itu nantinya akan
diprioritaskan bagi kelompok rentan berusia 18-59 tahun yang dibagi dalam beberapa
kategori yakni, petugas pelayanan publik, kelompok berisiko tinggi, dan orang yang
memiliki riwayat kontak.
Adapun petugas pelayanan seperti, aparat TNI dan Polri, petugas, petugas stasiun
kereta api, petugas pemadam kebakaran, dan petugas yang bertugas di lapangan.
Sedangkan, kelompok berisiko tinggi antara lain, kelompok usia produktif hingga
penduduk yang tinggal di tempat berisiko tinggi seperti kawasan padat penduduk.
"Bahwa dalam rangka penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (covid -19) dan
menjaga kesehatan masyarakat Kota Bekasi, diperlukan percepatan pelaksanaan
Vaksinasi Covid -19 sesuai dengan ketersediaan dan kebutuhan yang di tetapkan," kata
dia.