Page 33 - AYO BUANG SAMPAH OBAT
P. 33
Judul : Badan POM Gandeng 1.000 Apotek untuk Kelola Pembuangan Sampah
Obat
Nama Media : indonesiainside.id
Tanggal : 1 September 2019
Halaman/URL : https://indonesiainside.id/ekonomi/2019/09/01/badan-pom-gandeng-1-000-
apotek-untuk-kelola-pembuangan-sampah-obat/
Tipe Media : Online
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(Badan POM) menggandeng 1.000
apotek di 15 kota untuk
mensosialisasikan gerakan “Ayo Buang
Sampah Obat dengan Baik”.
Gerakan tersebut merupakan bagian
dari upaya pemberantasan obat ilegal
dan penyalahgunaan obat yang sempat
mencuat beberapa waktu lalu di
masyarakat. “Ingat sebelumnya ada
beberapa masalah terkait vaksin palsu
dan penyaluran obat kedaluarsa. Hati-
hati dan selalu cek klik, cek kemasan, label, izin edar, dan tanggal kedaluarsa. Mudah-
mudahan dengan launching ‘Ayo Buang Sampah dengan Baik’, pemahaman masyarakat jadi
lebih baik,” kata Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito saat peluncuran gerakan tersebut di
area Car Free Day Sarinah, Jakarta, Minggu (01/09).
Penny menjelaskan Badan POM mengimbau masayarakat untuk tidak sembarangan
membuang sampah obat. Jika sembarangan, dikhawatirkan sampah obat dapat
disalahgunakan oleh orang tidak bertanggung jawab ataupun mencemari lingkungan. “Apabila
kita punya obat kedaluarsa yang menumpuk, kita bisa membuangnya secara aman. Karena
banyak kasus misalnya jangan sampai disalahgunakan oleh orang, kasus vaksin palsu tahun
2015, kemudian yang baru-baru ini obat kedaluarsa yang tetap disalurkan di puskesmas, ini
akibat pembuangan dan penyimpanan yang tidak benar,” paparnya.
Menurut dia, dalam gerakan “Ayo Buang Sampah Obat dengan Baik” yang dicanangkan,
Badan POM menjalin kerjasama dengan apotek-apotek serta para profesional di dalamnya
yakni apoteker sehingga dapat mengelola mekanisme pembuangan sampah obat dengan
benar. “Masyarakat jangan sembarangan membuang obat ke tempat sampah, karena bisa
mencemari lingkungan. Di dalam obat ada zak aktif antibaktiologi, jangan sampai ini
mengganggu proses natural di lingkungan. Sehingga salurkan ke apotek yang sudah ditunjuk,
di sana ada ahlinya,” ucapnya.
Penny menambahkan kerjasama antara Badan POM dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) saat
ini baru menyentuh 1.000 apotek di 15 kota. “Tahun ini 1.000 apotek, ke depan akan terus
bertambah hingga seluruh apotek. Ini kan masih pilot project. Kami juga akan sebarkan buku
pedoman ke mana-mana, Badan POM ada di 34 provinsi, dan Balai POM ada di 40 kota dan
kabupaten, jadi total ada 70 titik,” ucapnya.
Gerakan ini, lanjut dia, merupakan bentuk komitmen Badan POM dalam upaya peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat terhadap
bahaya risiko obat bagi kesehatan, yang berlandaskan kepada 3 (tiga) strategi utama yakni