Page 35 - AYO BUANG SAMPAH OBAT
P. 35
Judul : Berantas Obat Ilegal & Penyalahgunaannya, BPOM Jadikan Gerakan
Buang Sampah Obat Sebagai Aksi Nasional
Nama Media : sinarkeadilan.com
Tanggal : 1 September 2019
Halaman/URL : https://sinarkeadilan.com/berantas-obat-ilegal-penyalahgunaannya-bpom-
jadikan-gerakan-buang-sampah-obat-sebagai-aksi-nasional/
Tipe Media : Online
Untuk menekan penyalahgunaan obat
dan maraknya peredaran obat illegal,
Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM), melaunching Aksi Nasional
Gerakan Buang Sampah Obat.
Badan POM tidak sendirian. Dengan
menggandeng sejumlah pihak seperti
organisasi profesi Ikatan Apoteker
Indonesia (IAI), Badan POM juga
menerapkan kebijakan berbasis
kolaboratif dan sinergis lewat Gerakan
Waspada Obat Ilegal (WOI).
Kepala Badan POM, Penny K Lukito menuturkan, pada bulan Juli 2019 lalu, masyarakat
Indonesia dikejutkan dengan terbongkarnya peredaran obat ilegal dan obat-obat palsu.
Sebagian besar obat-obat palsu itu berasal dari sisa obat kadaluwarsa dan rusak, yang
dibuang sembarangan.
Meskipun dari hasil pengawasan Badan POM sendiri menunjukkan adanya penurunan
temuan obat illegal dan palsu, namun Gerakan Buang Sampah Obat dan Gerakan Waspada
Obat Ilegal harus terus digalakkan.
Pengawasan Badan POM menyebut, ada 29 perkara obat ilegal dan palsu pada tahun 2017.
Kemudian sebanyak 21 perkara pada tahun 2018, dan baru 8 perkara di awal 2019.
“Gerakan Buang Sampah Obat dan Gerakan Waspada Obat Ilegal sangat diperlukan. Untuk
mencegah dan menghindari penyalahgunaan obat dan peredaran obat ilegal. Sekaligus,
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,” tutur Kepala Badan POM Penny K Lukito, saat
peluncuran gerakan tersebut di area Car Free Day Sarinah, Jakarta, Minggu, 01 September
2019.
Penny K Lukito menegaskan, Gerakan WOI merupakan salah satu gerakan pemberdayaan
masyarakat yang tidak terpisahkan dari Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan
Penyalahgunaan Obat (Aknas POIPO). Gerakan ini telah dicanangkan oleh Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo pada tahun 2017 lalu.
Oleh karena itu, lanjutnya, gerakan ini juga sebagai bentuk komitmen Badan POM dalam
upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Terutama melalui
pemberdayaan masyarakat akan bahaya risiko obat bagi kesehatan. Yang berlandaskan 3
strategi utama, yakni pencegahan, pengawasan, dan penindakan.
“Itu merupakan inti tak terpisahkan dari tugas, fungsi, dan kewenangan Badan POM,” ujar
Penny K Lukito.