Page 248 - BPOM Pencapaian Kinerja
P. 248

BAB V
                     STRATEGI PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN WUJUDKAN TATA KELOLA
                                                           PEMERINTAHAN YANG BAIK


                  jabatan/personal, pelatihan berkelanjutan,        mendukung penjaminan mutu plasma darah
                  dan evaluasi efektifitas.                         dan peningkatan jumlah fasilitas UPD yang
                                                                    tersertifikasi CPOB dalam rangka mendukung
              c.  Peningkatan Sistem Manajemen Mutu:                terwujudnya kemandirian produk darah
                  pengembangan dan penerapan sistem                 dalam negeri.
                  manajemen    mutu    yang   komprehensif
                  mencakup     seluruh   aspek,    termasuk
                  penanganan limbah, pengendalian hama,          iii.  Pendampingan CPOB Industri Farmasi
                  dan pemantauan lingkungan.                        dalam Memproduksi Radiofarmaka untuk
                                                                    Pengobatan Kanker.
              d.  Pemantauan      dan     Evaluasi   Mutu:
                  pelaksanaan sistem pemantauan mutu dan            Terapi  radiofarmaka  merupakan  pendekatan
                  evaluasi secara berkala untuk memastikan          inovatif dalam diagnosis dan pengobatan
                  bahwa  plasma darah  memenuhi  spesifikasi        kanker yang merupakan penyebab kematian
                  dan mutu yang ditetapkan.                         kedua tertinggi di dunia, dengan 70%
                                                                    kematian terjadi di negara berpenghasilan
                 Untuk mendukung percepatan Sertifikasi
                 CPOB, langkah-langkah di atas tidak hanya          rendah dan menengah, termasuk Indonesia.
                 diimplementasikan    dengan    keterlibatan        Data WHO-IARC 2022 menunjukkan Indonesia
                 Badan POM, namun secara internal menjadi           memiliki  408.661  kasus  kanker  baru  dan
                 budaya bagi UPD PMI dan UPD RS untuk selalu        242.988  kematian.  Seiring  meningkatnya
                 meningkatkan pengetahuan dan pemahaman             jumlah pasien, kebutuhan radiofarmaka juga
                 terkait  penerapan  CPOB, sebagai  tanggung        meningkat, namun kapasitas produksinya
                 jawab dalam pelaksanaan proses donor darah         masih terbatas sehingga menyebabkan
                 yang sesuai persyaratan CPOB sehingga              pasien harus menunggu lama. Selain itu juga
                 menghasilkan plasma  darah yang  bermutu,          sebagian besar radiofarmaka di Indonesia
                 aman  dan  sesuai  dengan  spesifikasi  yang       masih diimpor.
                 ditetapkan.
                 Sampai dengan Desember 2024, BPOM telah             Sejalan  dengan  direktif  Presiden,  BPOM
                 menerbitkan 23 Sertifikat CPOB terhadap             berupaya    untuk   meningkatkan    akses
                 fasilitas penyuplai plasma darah, yang              pengobatan  inovatif  yang  aman  berkhasiat
                 terdiri dari 19 UPD PMI dan empat UPD               dan bermutu bagi penderita kanker. Saat
                 Rumah Sakit  Vertikal. BPOM terus berupaya          ini, hanya fasilitas di Rumah Sakit  Kanker


                                                                                    209
                     PENCAPAIAN KINERJA 100 HARI | KEPALA BPOM TARUNA IKRAR
   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252   253