Page 40 - Peresmian IF Semarang
P. 40
Perbaikan itu termasuk efisiensi pengawasan pre-market dan peningkatan efektivitas
pengawasan post-market, baik melalui upaya deregulasi, simplifikasi proses registrasi
dan sertifikasi fasilitas, serta pembinaan melalui pendampingan.
Selain itu, Badan POM memberikan penghargaan berupa insentif percepatan proses
sertifikasi fasilitas dan produk serta inisiasi Business to Business Meeting untuk
peluang ekspor bagi pelaku usaha yang telah memenuhi ketentuan dan melakukan
inovasi.
Salah satu bukti dukungan Badan POM adalah diresmikannya fasilitas produksi obat
anti-retroviral baru PT Sampharindo Retroviral Indonesia (SRI) sekaligus memberikan
sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) dan nomor izin edar (NIE) untuk obat
anti-retroviral.
PT SRI pun dipastikan menjadi pionir pabrik pembuat obat anti-retroviral di Indonesia.
Produk yang dihasilkan akan membantu para penderita penyakit HIV/AIDS agar
mencegah penularan.
"Pemilihan jenis fasilitas produksi obat anti-retroviral kami yakini merupakan strategi
yang tepat, mengingat kebutuhan obat-obat anti-retroviral khususnya obat HIV/AIDS
yang sangat besar dan mendesak," ujarnya.
Penny pun berharap, selain membuktikan adanya iklim investasi yang positif di
Indonesia, dengan dibangunnya PT SRI juga menjadi sarana terjadinya transfer
teknologi, penyerapan tenaga kerja lokal, dan untuk memenuhi kebutuhan obat yang
memenuhi standar keamanan, khasiat, dan mutu, sehingga menciptakan kemandirian
produksi obat di Indonesia.
“Produk yang dihasilkan, diharapkan tidak hanya mampu menyuplai kebutuhan pasar
dalam negeri sejalan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tetapi juga
mampu menembus pasar global, sehingga dapat meningkatkan devisa negara,”
katanya.