Page 35 - Peresmian IF Semarang
P. 35

Judul                 : Pabrik Produsen Obat HIV Mulai Berpoduksi di Semarang, 2
                                      Obat Sudah Disetujui BPOM

               Nama Media            : teras.id

               Tanggal               : 27 Februari 2020
               Halaman/URL           : https://www.teras.id/news/pat-20/210453/pabrik-produsen-obat-
                                     hiv-mulai-berpoduksi-di-semarang-2-obat-sudah-disetujui-bpom

               Tipe Media             : Online

                                                                  Semarang,  Jubi –  PT  Sampharindo
                                                                  Retroviral  Indonesia,  pabrik  produsen

                                                                  obat  HIV  yang  berlokasi  di  Kota
                                                                  Semarang,      Jawa    Tengah,     mulai
                                                                  berproduksi.


                                                                  Operasional  pabrik  obat  HIV  tersebut
                                                                  ditandai dengan peresmian yang dihadiri
                                                                  Gubernur Jawa Tenga, Ganjar Pranowo,

               dan  Kepala  Balai  Pengawasan  Obat  Makanan  (BPOM),  Penny  Kusumastuti  Lukito,  di
               Semarang, Kamis (27/2/2020).


               Direktur Utama PT Sampharindo Retroviral Indonesia, M. Syamsul Arifin, mengatakan pada
               tahap awal pengoperasian pabrik ini, terdapat dua jenis obat yang diproduksi, yakni Telado
               dan  Telavir. “Ada  lima  jenis  obat  yang  kami  ajukan  ke  BPOM,  hari  ini  sudah  keluar  dua,”

               katanya.

               Menurut dia, dari sekitar 600 ribu pengidap HIV di seluruh Indonesia, baru sekitar 17 persen

               yang  ditangani  dan  menjalani  pengobatan. Salah  satu  kendala  yang  dihadapi  dalam
               pengobatan HIV, lanjut dia, karena produk yang digunakan masih jarang dan harganya mahal.

               Padahal, menurut dia, salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan HIV ini yakni dengan

               pengobatan  rutin. Keberadaan  pabrik  ini,  kata  dia,  diharapkan  bisa  meningkatkan  jumlah
               penderita yang diobati sehingga bisa mencegah pula penularan.

               Dalam kesempatan itu, Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, juga menyerahkan secara

               langsung sertifikat izin edar untuk kedua jenis obat tersebut.

               Menurut Penny, keberadaan pabrik yang juga merupakan dari penanaman modal asing ini

               sekaligus  sebagai  bukti  kemudahan  berinvestasi  di  sektor  farmasi  yang  dilakukan
               BPOM. “Melalui  percepatan  perizinan,  keberadaan  pabrik  ini  sekarang  sudah  mulai
               dioperasikan,” katanya. Melalui dua produk PT Sampharindo Retroviral ini, ia mengharapkan

               pengidap HIV bisa memperoleh obat dengan lebih mudah.
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40