Page 32 - Peresmian IF Semarang
P. 32

Menurutnya,  epidemi  HIV/AIDS  di  Jateng  sejak  1993  sampai  September  2019,  dilaporkan
               Dinkes Jateng sebanyak 30.465 dengan rincian 17.559 kasus HIV, 12.906 kasus AIDS dan

               sebanyak 1.915 orang di antaranya sudah meninggal dunia.

               Ganjar menambahkan kehadiran pabrik farmasi ini dapat menjadi benchmark investasi untuk

               perusahaan sejenis. Dengan proses perizinan yang mudah, ini membuktikan bahwa praktik
               investasi bisa berjalan dengan baik di Jateng.

               Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito menuturkan

               pabrik farmasi antiretroviral milik PT Sampharindo Retroviral Indonesia ini merupakan pabrik
               obat antivirus pertama di Indonesia.

               BPOM, lanjutnya, turut mendukung dengan mempercepat proses perizinan untuk obat yang

               akan diedarkan, termasuk memfasilitasi dengan mendatangkan investor sehingga ke depan
               pabrik ini bisa mandiri dan membuat obat ARV di dalam negeri.


               “Dengan membuat produk di rumah sendiri, di dalam negeri, maka bisa menghasilkan produk
               yang lebih murah. Ini bisa membantu saudara kita yang biasanya harus membeli obat dengan
               harga mahal. Apalagi obat ARV ini sangat dibutuhkan,” tutur Penny.


               Dia  juga  mengapresiasi  kerja  lintas  sektoral  dalam  pengembangan  industri  farmasi,  di
               antaranya  pemerintah  daerah.  Dalam  lima  tahun  terakhir,  menurutnya,   sudah  banyak
               perubahan dalam industri farmasi di Indonesia, dengan adanya 40 investasi di mana 17 di

               antaranya merupakan investor asing.
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37