Page 34 - Peresmian IF Semarang
P. 34

“Ibu-ibu mengidap HIV/AIDS yang melahirkan jika minum ini tidak akan menular ke anaknya.
               Pemerintah memang butuh obat ini,” katanya.


               Kepala  Badan  Pengawas  Obat  dan  Makanan   (Badan  POM-RI),  Penny  Lukito  juga
               menyerahkan secara langsung sertifikat izin edar untuk kedua jenis obat tersebut. Menurutnya

               keberadaan pabrik yang juga merupakan dari penanaman modal asing ini sekaligus sebagai
               bukti kemudahan berinvestasi di sektor farmasi yang dilakukan BPOM.

               Melalui  percepatan  perizinan,  keberadaan  pabrik  ini  sekarang  sudah  mulai  dioperasikan,

               katanya.

               Melalui dua produk PT Sampharindo Retroviral ini, ia berharap pengidap HIV bisa memperoleh
               obat dengan lebih mudah.


               Sementara  itu,  Gubernur  Jateng,  Ganjar  Pranowo  menuturkan  jika  ada  dua  hal  yang
               membawa dirinya hadir dalam opening ceremony PT Sampharindo Retroviral. Pertama karena

               banyaknya kebutuhan obat antivirus namun produksi di Indonesia tidak ada. Kedua karena,
               ini merupakan salah satu investasi yang masuk di Jateng.

               Menurut Ganjar, Jawa tengah masuk dalam lima besar penduduk dengan penderita HIV Aids

               tertinggi  dengan  jumlah  mencapai  43ribu  orang.  Sehingga  keberadaan  pabrik  yang
               memproduksi      obat   antivirus   maka    kebutuhan    obat    antivirus   bisa   ditekan.
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39