Page 4 - BADAN POM DUKUNG PENUH PENINGKATAN INVESTASI INDUSTRI FARMASI
P. 4
Judul : BPOM: tiga industri baru perkuat suplai bahan mentah obat
Nama Media : antaranews.com
Tanggal : 9 Juli 2019
Page/URL : https://www.antaranews.com/berita/947987/bpom-tiga-industri-baru-perkuat-
suplai-bahan-mentah-obat
Tipe Media : Online
Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Penny Lukito mengatakan tiga investasi
industri farmasi dari luar negeri yang
sedang dalam proses kualifikasi fasilitas
produksi sesuai standar akan
memperkuat suplai bahan mentah obat
dalam negeri.
Penny dalam keterangan tertulis yang
diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan
dalam kurun 2016-2018 terdapat
delapan "joint venture" (usaha
patungan) dari luar negeri dengan perusahaan lokal yang telah beroperasi di Indonesia.
Sementara pada 2019 akan bertambah tiga sehingga total ada 11 investasi industri farmasi
asing.
"Sebanyak 11 industri farmasi beroperasi selain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan
produk kebutuhan obat esensial dalam negeri terkait produk biologi, produk onkologi dan
produk hormon, juga untuk diekspor ke mancanegara," kata dia saat menyambut "Grand
Opening PT CKD OTTO Pharmaceuticals di Cikarang, Selasa.
Adapun delapan investasi kurun 2016-2018 itu di antaranya PT B Braun Medical Indonesia,
PT CKD Otto, PT Ethica, PT Kalbio, PT Kimia Farma Sungwun, PT YSP Industries Indonesia,
PT Lloyd Pharma dan PT Amarox.
Sementara tiga investasi asing pada 2019 di antaranya PT Combiphar Dong A, PT Etana dan
PT Sampharindo Retroviral.
"Karena itu, produk yang dihasilkan diharapkan tidak hanya menyuplai kebutuhan pasar
dalam negeri sejalan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), namun juga
mampu menembus pasar global sehingga dapat meningkatkan devisa negara," katanya.
Penny mengatakan tumbuhnya iklim investasi yang positif disertai dengan munculnya industri
baru di bidang farmasi dengan teknologi mutakhir tersebut perlu didukung penuh oleh
pemerintah Indonesia, termasuk oleh BPOM.
Upaya itu, kata dia, seiring dengan komitmen untuk meningkatkan daya saing industri farmasi
dan produk nasional.
"Alhamdulillah, pengembangan iklim berusaha di bidang farmasi terus menunjukkan
peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan terealisasinya 'joint venture' perusahaan Korea
dengan perusahaan farmasi dalam negeri," kata dia.