Page 8 - BADAN POM DUKUNG PENUH PENINGKATAN INVESTASI INDUSTRI FARMASI
P. 8
Judul : Tahun Ini, 3 Perusahaan Asing Bakal Perkuat Industri Farmasi
Indonesia
Nama Media : bisnis.com
Tanggal : 9 Juli 2019
Page/URL : https://ekonomi.bisnis.com/read/20190709/12/1122000/tahun-ini-3-
perusahaan-asing-bakal-perkuat-industri-farmasi-indonesia
Tipe Media : Online
Bisnis.com, JAKARTA — Tiga
investasi asing untuk industri farmasi
terkait dengan proses kualifikasi fasilitas
produksi sesuai standar diyakini bakal
memperkuat suplai bahan mentah
produk obat lokal.
Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) Penny Lukito
mengatakan selama 206—2018
terdapat delapan perusahaan patungan
(joint venture) antara perusahaan asing
dan domestik yang telah beroperasi di
Indonesia.
Pada tahun ini, sebutnya, akan ada tambahan 3 perusahaan patungan, sehingga total
terdapat 11 investasi industri farmasi asing di Tanah Air.
"Sebanyak 11 industri farmasi beroperasi selain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan
produk kebutuhan obat esensial dalam negeri terkait produk biologi, produk onkologi dan
produk hormon, juga untuk diekspor ke mancanegara," ujarnya di sela-sela Grand Opening
PT CKD OTTO Pharmaceuticals di Cikarang, seperti dikutip dari Antara pada Selasa
(9/7/2019).
Adapun, delapan perusahaan patungan farmasi asing sepanjang 2016—2018 itu a.l. PT B
Braun Medical Indonesia, PT CKD Otto, PT Ethica, PT Kalbio, PT Kimia Farma Sungwun, PT
YSP Industries Indonesia, PT Lloyd Pharma dan PT Amarox.
Sementara itu, tiga investasi asing pada 2019 a.l. PT Combiphar Dong A, PT Etana dan PT
Sampharindo Retroviral. "Karena itu, produk yang dihasilkan diharapkan tidak hanya
menyuplai kebutuhan pasar dalam negeri sejalan dengan program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN), namun juga mampu menembus pasar global sehingga dapat meningkatkan
devisa negara," katanya.
Penny mengatakan tumbuhnya iklim investasi yang positif disertai dengan munculnya industri
baru di bidang farmasi dengan teknologi mutakhir tersebut perlu didukung penuh oleh
pemerintah Indonesia, termasuk oleh BPOM.
Upaya itu, kata dia, seiring dengan komitmen untuk meningkatkan daya saing industri farmasi
dan produk nasional.
"Alhamdulillah, pengembangan iklim berusaha di bidang farmasi terus menunjukkan
peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan terealisasinya joint venture perusahaan Korea
[Selatan] dengan perusahaan farmasi dalam negeri," kata dia.