Page 10 - BADAN POM DUKUNG PENUH PENINGKATAN INVESTASI INDUSTRI FARMASI
P. 10
Judul : BPOM: 3 Industri Farmasi Asing Perkuat Suplai Bahan Mentah Obat
Nama Media : tempo.co
Tanggal : 9 Juli 2019
Page/URL : https://bisnis.tempo.co/read/1222778/bpom-3-industri-farmasi-asing-
perkuat-suplai-bahan-mentah-obat
Tipe Media : Online
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan
atau BPOM Penny Lukito mengatakan
tiga investasi industri farmasi dari luar
negeri yang sedang dalam proses
kualifikasi fasilitas produksi sesuai
standar akan memperkuat suplai bahan
mentah obat dalam negeri.
Penny dalam keterangan tertulis yang
diterima di Jakarta mengatakan dalam
kurun 2016-2018 terdapat delapan "joint venture" (usaha patungan) dari luar negeri dengan
perusahaan lokal yang telah beroperasi di Indonesia. Sementara pada 2019 akan bertambah
tiga sehingga total ada 11 investasi industri farmasi asing.
"Sebanyak 11 industri farmasi beroperasi selain untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dan
produk kebutuhan obat esensial dalam negeri terkait produk biologi, produk onkologi dan
produk hormon, juga untuk diekspor ke mancanegara," kata dia saat menyambut "Grand
Opening PT CKD OTTO Pharmaceuticals di Cikarang, Selasa, 9 Juli 2019.
Adapun delapan investasi kurun 2016-2018 itu di antaranya PT B Braun Medical Indonesia,
PT CKD Otto, PT Ethica, PT Kalbio, PT Kimia Farma Sungwun, PT YSP Industries Indonesia,
PT Lloyd Pharma dan PT Amarox.
Sementara tiga investasi asing pada 2019 di antaranya PT Combiphar Dong A, PT Etana dan
PT Sampharindo Retroviral.
"Karena itu, produk yang dihasilkan diharapkan tidak hanya menyuplai kebutuhan pasar
dalam negeri sejalan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN, namun juga
mampu menembus pasar global sehingga dapat meningkatkan devisa negara," katanya.
Penny mengatakan tumbuhnya iklim investasi yang positif disertai dengan munculnya industri
baru di bidang farmasi dengan teknologi mutakhir tersebut perlu didukung penuh oleh
pemerintah Indonesia, termasuk oleh BPOM.
Upaya itu, kata dia, seiring dengan komitmen untuk meningkatkan daya saing industri farmasi
dan produk nasional."Alhamdulillah, pengembangan iklim berusaha di bidang farmasi terus
menunjukkan peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan terealisasinya 'joint venture' perusahaan
Korea dengan perusahaan farmasi dalam negeri," kata Kepala BPOM Penny Lukito.