Page 33 - Refleksi Akhir Tahun 2019 dan Outlook 2020
P. 33
Judul : BPOM: Produk Obat Asal Indonesia Telah Diekspor ke 48 Negara
Nama Media : gatra.com
Tanggal : 19 Desember 2019
Halaman/URL: https://www.gatra.com/detail/news/462745?t=2
Tipe Media : Online
Jakarta, Gatra.com - Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) Penny K. Lukito menyebut
berdasarkan data penerbitan Surat
Keterangan Ekspor (SKE) di bidang
obat oleh BPOM pada tahun 2019,
produk obat asal Indonesia telah
diekspor ke 48 negara di seluruh
dunia.
"Jumlah yang diekspor sebanyak
1.001 produk, yang dihasilkan oleh 58 industri farmasi di Indonesia," ujar Penny,
Jakarta, Kamis (19/12).
Penny mengatakan tidak hanya industri besar, BPOM juga terus melakukan
pendampingan dan fasilitas kepada usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di
Indonesia.
Dalam catatan BPOM, hingga November tahun 2019, BPOM telah melakukan
pendampingan penerapan Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB) bagi 165
UMKM. Pada periode yang sama, BPOM juga telah memberikan sertifikat CPKB
kepada 179 UMKM kosmetik.
Untuk penerapan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) bertahap,
BPOM telah melakukan pendampingan kepada 103 UMKM obat tradisional. Pada
periode yang sama pula BPOM telah memberikan sertifikat CPOTB kepada 204
UMKM.
Penny mengatakan, di sektor pangan, pendampingan penerapan Cara Pembuatan
Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) sepanjang 2016 hingga 2019 telah dilakukan
pada 484 sarana UMKM pangan oleh BPOM. Hingga 2019 BPOM telah menerbitkan
1544 nomor izin edar (NIE) pangan olahan produk UMKM.
Penny menyatakan BPOM, telah melakukan upaya dan inovasi dalam percepatan
perizinan obat dan makanan melalui deregulasi, simplifikasi proses bisnis, dan
penggunaan teknologi informasi.