Page 38 - Refleksi Akhir Tahun 2019 dan Outlook 2020
P. 38
Judul : BPOM Sebut 2019 Banyak Inovasi Perizinan
Nama Media : harnas.co
Tanggal : 19 Desember 2019
Halaman/URL: http://www.harnas.co/2019/12/19/bpom-sebut-2019-banyak-inovasi-
perizinan-
Tipe Media : Online
JAKARTA (HN) - Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan
Penny Kusumastuti Lukito
mengatakan sepanjang 2019
BPOM telah melakukan sejumlah
inovasi dalam perizinan produk
sehingga turut mendukung
pertumbuhan positif bagi dunia
usaha.
"Perizinan terkait sarana pembuatan obat, integrasi sertifikasi Cara Pembuatan
Obat yang Baik (CPOB) ke dalam online single submission (OSS) sejak tahun
2018 telah mempersingkat linimasa proses dari 84 Hari Kerja (HK) menjadi 35
HK," kata Penny di sela "Dialog Refleksi Kinerja 2019 dan Outlook 2020" BPOM
di Jakarta, kutip Antara, Kamis (19/12).
Dia mengatakan, BPOM juga menempuh berbagai inovasi dalam percepatan
perizinan obat dan makanan dengan upaya deregulasi, penyederhanaan proses
bisnis dan penggunaan teknologi informasi/digitalisasi.
Kepala BPOM menyontohkan dari banyak upaya itu memicu percepatan perizinan
melalui pemenuhan janji layanan. Melalui inovasi itu waktu layanan registrasi obat
naik 30 persen pada tahun 2019 menjadi 80,19 persen. Angka itu melonjak jika
dibandingkan tahun 2016 sebesar 51,96 persen.
Di bidang lain, Penny mengatakan waktu percepatan registrasi/notifikasi obat
tradisional, suplemen kesehatan dan kosmetik sudah mengalami pemangkasan
linimasa. Dia menyontohkan linimasa registrasi obat tradisional dan suplemen
kesehatan untuk ekspor hanya 3 HK dari semula 30 HK.
Selain itu, kata dia, pada bidang perizinan pangan olahan, BPOM melakukan
berbagai inovasi percepatan perizinan. Berdasarkan kajian berbasis risiko, produk
pangan risiko rendah dan sangat rendah dapat diproses melalui notifikasi tanpa
mempersyaratkan hasil analisis.