Page 15 - legislator New's BAG 2_Neat ARUS
P. 15
legislator New's
Anggota Komisi IX DPR RI Andi Ruskati Ali Baal
Cek Kebenaran Isu TKA di Morowali
SULTENG, MASALEMBO.COM -
Anggota Komisi IX DPR RI Andi Ruskati
Ali Baal melakukan kunker ke
perusahaan tambang nikel di Morawali,
Sulteng pada Jumat pekan lalu
Dalam kunjungannya, legislator
perempuan dapil Sulbar ini melihat
langsung aktivitas tambang di
Morawali.
Desas – desus selama ini adanya Tenaga Kerja Asing (TKA ) yang bekerja disana,
mendorong dirinya untuk melihat langsung, apakah informasi itu benar atau tidak.
Dari pantauan Komisi IX DPR RI membenarkan ada sejumlah TKA yang diperkejakan di
perusahan tersebut.
'' Memang ada, tapi itu sesuai keahliannya, bahkan memiliki dokumen lengkap,” kata Andi
Ruskati dalam keterangan tertulisnya.
Andi Ruskati menyebut jika ada TKA tak memiliki dokumen harus dipulangkan, apalagi
mereka kerja berdasarkan sistim kontrak.
”Mereka tidak selamanya bekerja disitu, bila masa kontrak habis ya, mereka harus pulang
ke negerinya,” ujarnya.
TKA yang masuk ke indonesia, sebut Ruskati harus melalui proses yang ketat. Sebab,
diatur dalam UU Ketenagakerjaan.
Seperti, mereka harus memiliki ketrampilan bekerja, serta pengetahuan dan menguasai
teknologi.
Menariknya, kata Andi Ruskati bagi warga pribumi yang bekerja di perusahan tersebut
telah diberikan pendidikan ketrampilan oleh perusahan yang menjalin kerjasama dengan
perusahan di China.
“Jadi perusahan nikel di Morowali itu mengutus pekerja pribumi untuk menempuh
pendidikan di China sesuai ketrampilan yang dipersyaratkan,” katanya.
Bahkan, setelah menempuh pendidikan mereka akan kembali bekerja di perusahan
tersebut dan para TKA yang habis masa kontraknya akan diisi pekerja pribumi yang telah
melalui pendidikan.
Ruskati juga menyinggung soal gaji TKA dan pekerja pribumi. Menurutnya, memang ada
perbedaan gaji sesuai dengan mata uang masing-masing.
"Gaji TKA mengikuti mata uang negaranya begitu pula pekerja pribumi mengikuti mata
uang rupiah," jelasnya.
Dia juga menyayangkan adanya sistem perbedaan gaji sesuai mata uang. Namun, Ruskati
menyebut akan melakukan rapat bersama melalui komisinya untuk mensetarakan
persoalan gaji menggunakan rupiah mengingat mereka (TKA) berada dalam wilayah
Indonesia. (Ha/red)