Page 12 - legislator New's BAG 2_Neat ARUS
P. 12

legislator New's


       Andi Ruskati Kampayekan Stop

       Perkawinan Anak Tuk Mencegah Stunting




       Mamuju Tengah.daulatrakyat.id –
       Provinsi Sulawesi Barat masuk 5 besar
       tertinggi soal Stunting. Apa penyebab masih

       tingginya Stunting di Provinsi ke 33 di
       Indonesia ini?

       Salah satu penyebab tingginya stunting di
       Sulbar adalah terjadinya pernikahan usia dini.

       Hal itu diungkapkan Ketua TP PKK Provinsi
       Sulbar Andi Ruskati Ali Baal pada acara

       penyuluhan kader PKK yang digelar Dinas
       Kesehatan Provinsi Sulbar belum lama ini di
       Puskesmas Topoyo, Mamuju Tengah


       Karena itu, dibutuhkan intervensi pemerintah dalam menekan tingginya angka stunting
       dan terus mengkampanyekan stop perkawinan anak.
       Selain itu, sebut Andi Ruskati Ali Baal perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) salah satu

       point penting untuk mencegah stunting.
       Dengan demikian, politisi perempuan ini menyebut perlu pemikiran dan kesiapan mental

       yang baik sebelum melakukan pernikahan.
       Karena menurutnya, pernikahan itu adalah suatu hal yang sakral dari segi agama. ” Jadi

       sebagai orangtua kita wajib mengingatkan anak selain mantap agama, fisik juga harus
       lebih diperhatikan,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

       Kesiapan lain, kata Andi Ruskati adalah seorang perempuan yang merupakan calon ibu
       harus memiliki fisik standar sebelum mengandung. Artinya, jika seorang ibu hamil maka
       harus ditunjang dengan fisik yang kuat agar kelak akan melahirkan anak yang sehat.

       Anggota DPR RI ini menilai perkawinan usia anak, bisa jadi akan menimbulkan dampak
       negatif bagi anak yang akan menikah maupun anak yang kelak akan dilahirkan.

       Dampak lain, menurut Andi Ruskati adalah akan mempengaruhi tumbuh kembangnya
       anak dan akan menyebabkan tidak terpenuhinya hak dasar anak, seperti hak atas

       perlindungan dari kekerasan, diskriminasi, hak sipil anak, hak kesehatan, hak pendidikan,
       dan hak sosial anak.

       Sebab itu, UU No. 16/2019 tentang perubahan atas UU No. 1/1974 tentang perkawinan
       telah menaikkan usia minimal yaitu dari 16 tahun menjadi 19 tahun.
       ” Bagi perempuan yang menikah di bawah usia 19 tahun merupakan perkawinan anak.

       (lim/dr)
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17