Page 122 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 122
PEMBUNUHAN RAJA HIJAU
dan mengalahkan musuh yang menyerang.
Akan tetapi, kejatuhan pahlawan itu bukan karena pertempuran
dengan monster-monster atau di medan perang, melainkan karena
musuh di dalam.
Kembali dari operasi militernya yang lain, Osiris disambut oleh
sorak-sorai masyarakat yang mencintainya. Pemerintahan Osiris,
walau terus-menerus diserang dari luar negerinya, akan dikenang
sebagai zaman keemasan. Dan, itu merupakan zaman kebahagiaan
dalam negeri, juga bagi masyarakatnya. Namanya dihubungkan
dengan inseminasi, “ourien” yang artinya ‘mani’, dan apa yang kita
sebut sekarang sebagai ikat pinggang Orion sebagai gaya bahasa
eufemisme. Pada zaman kuno nama itu berarti sebuah penis yang
menegang ketika usia bertambah. Hal-hal seperti ini harus kita
jadikan peringatan akan kenyataan bahwa ada arus seksual yang kuat
dalam sejarah yang berikut ini.
Osiris menerima undangan dari saudara laki-lakinya, Seth, ke
sebuah pesta makan malam untuk merayakan kemenangannya.
Beberapa orang mengatakan Osiris telah tidur bersama Nepthys,
istri Seth yang cantik berkulit gelap, yang juga merupakan saudara
perempuan dari istrinya sendiri, Isis. Apakah ini memberi Seth sebuah
motif pembunuhan? Mungkin ia tidak memerlukannya. Kunci dari
permusuhan Seth ada dalam namanya. Ia adalah utusan Setan.
Setelah makan malam, Seth mengumumkan sebuah permainan.
Ia telah membuat sebuah peti yang indah seperti peti mati, tetapi
dibuat dari kayu cedar berhiaskan emas, perak, gading, dan batu
permata lapislazuli. Siapa pun yang paling pas dan rapi tidur di
dalam peti, katanya, boleh membawanya pulang.
Satu per satu tamu-tamu mencoba, tetapi mereka terlalu gemuk,
terlalu kurus, terlalu jangkung, atau terlalu pendek. Akhirnya Osiris
melangkah masuk dan berbaring. “Pas!” teriaknya. “Pas dengan
tubuhku seperti kulit yang ada pada diriku sejak lahir!”
Akan tetapi, kegembiraan karena kemenangannya segera terhenti
ketika Seth membanting tutup peti itu. Seth memukul paku-paku
peti itu dengan palu dan menambal retak-retaknya dengan cairan
timah—logam Setan. Kemudian, Seth dan pengikutnya membawa
peti itu ke Sungai Nil, lalu menghanyutkannya.
111
pustaka-indo.blogspot.com