Page 163 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 163

JONATHAN BLACK
           terbesar dari dunia kuno. Hukum-hukum isika seperti yang kita
           kenali sekarang ini ketika itu hanya tersusun dalam gerakan, dan
           dari titik itu pada perjanjian-perjanjian bisa ditetapkan dengan kuat,
           karena jam besar kosmos akhirnya menyusun dalam pola rumit dari
           orbitnya.
              Jika pemadatan ini adalah apa yang sesungguhnya terjadi, tentu
           saja, akan membatalkan metode-metode penanggalan, seperti
           Karbon-14, secara kuno pernah mencoba menetapkan catatan
           sejarah terdahulu. Ilmu pengetahuan modern membuat sebuah
           asumsi dalam perhitungannya yang tidak dilakukan orang-orang
           kuno, yaitu bahwa hukum-hukum alam telah menganggap sah
           dalam segala tempat dan waktu.


           SPHINX MENGAJUKAN SEBUAH TEKA-TEKI KEPADA OEDIPUS:
           “Apa yang berjalan dengan empat kaki, kemudian dua kaki, dan
           kemudian tiga kaki?” Jika ia tidak bisa menjawabnya, Sphinx akan
           membunuhnya, tetapi Oedipus dengan tepat menafsirkannya sebagai
           sebuah teka-teki tentang usia manusia. Seorang bayi berjalan dengan
           empat kaki, tumbuh besar ia berjalan dengan dua kakinya, hingga
           menjadi sangat tua sehingga memerlukan kaki ketiga, yaitu tongkat.
           Namun, “usia” di sini juga merupakan cara lain untuk mengiaskan
           evolusi manusia. Bentuk Sphinx adalah sebuah monumen untuk
           evolusi ini.
              Sphinx itu dikalahkan oleh kecerdasan Oedipus, lalu terjun
           sendiri masuk ke jurang. Kematian Sphinx merupakan cara untuk
           memperlihatkan bahwa dewa-dewa dari elemen-elemen itu, dasar-
           dasar pengaturan dari alam semesta, berhasil terserap ke dalam
           tubuh manusia pada zaman ini.
              Pusat dari legenda Oedipal adalah kenyataan mengerikan
           yang diharapkannya—tetapi gagal—untuk menghindarinya. Ia
           seharusnya membunuh ayahnya dan menjadi kekasih ibunya. Ketika
           hukum alam menjadi tetap dan mekanis, manusia terperangkap di
           dalamnya.
              Jadi, Sphinx menandai akhir Zaman Metamorfosis, perbaikan
           dari bentuk biologis yang kita ketahui sekarang, demikian juga
           dengan perbaikan hukum-hukum alam. Ia juga melarang kembali


           152

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168