Page 168 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 168

ZAMAN NEOLITIKUM ALEXANDER  YANG AGUNG
             karya Proclus, Diodorus, Pliny, Strabo, Plutarch dan Posidinus, dan
             mereka memasukkan banyak bagian yang tidak ada dalam Plato dan
             tampaknya berasal dari sumber-sumber yang lebih kuno—dengan
             asumsi bahwa mereka tidak dibuat-buat juga.
                Proclus berkata bahwa tiga ratus tahun setelah Solon, Crantor
             diperlihatkan oleh pendeta-pendeta Sais pilar-pilar yang ditutup
             dengan sebuah sejarah Atlantis dalam karakter-karakter hieroglif.
             Seorang teman dekat Plato, sekarang dikenal sebagai Aristoteles
             semu, menulis tentang sebuah pulau Firdaus dalam bukunya On
             .BSWFMMPVT DzJOHT )FBSE
                Sejarawan Yunani, Marcellus, juga teman dekat Plato, jelas
             bersandar pada sumber-sumber kuno ketika menulis bahwa “di
             Samudra Luar [Atlantik] ada tujuh pulau kecil dan tiga yang besar,
             salah satunya dipersembahkan untuk Poseidon”. Ini berhubungan
             dengan catatan Plato dalam hubungannya dengan jumlah kerajaan.
             Seorang sejarawan Yunani dari abad keempat SM, heopompus
             dari Chios, menceritakan kembali yang diceritakan dua ratus tahun
             sebelum Plato, oleh Midas dari Phrygia, bahwa “selain porsi-porsi
             yang terkenal di dunia—Eropa, Asia, Libia [Afrika]—ada lainnya
             yang tidak terkenal, tentang kebesaran yang luar biasa, tempat
             padang rumput luas dan padang gembalaan memberi makan ternak
             dari berbagai ukuran dan binatang-binatang kuat, dan ketika itu
             ukuran manusia dua kali lipat lebih tinggi dan hidup dua kali lebih
             lama dari usia manusia sekarang”. Kita telah menyebutkan kutipan
             ini, Henokh dan mitos-mitos serta legenda-legenda dari banyak
             budaya di seluruh dunia mencatat kelaziman adanya raksasa sebelum
             peristiwa Banjir Besar.
                Kemudian, tentu saja, ada mitos Yunani tentang Banjir Besar.
             Kisah karya Deucalion jauh lebih tua daripada Plato. Seperti
             dalam catatan Plato dan yang dari Alkitab, ada sebuah implikasi
             di sini bahwa Banjir Besar dimaksudkan untuk memusnahkan
             bagian yang lebih besar dari umat manusia karena perkembangan
             ras kita salah. Rudolf Steiner telah menjelaskan bahwa kisah-kisah
             tentang manusia-manusia setengah dewa dan pahlawan-pahlawan—
             Cadmus, heseus, Jason—semua melibatkan perjalanan ke timur.
             Kita harus membacanya, katanya, sebagai kisah-kisah migrasi yang


                                                                         157

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173