Page 170 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 170

ZAMAN NEOLITIKUM ALEXANDER  YANG AGUNG
             kita duga untuk masa akhir Zaman Es—Neolitikum, atau Zaman
             Batu Baru. Penulis dan peneliti, Graham Hancock, yang melakukan
             begitu banyak hal untuk mempertanyakan asumsi akademis tentang
             sejarah kuno, dikutip ketika mengatakan, “Aku telah menentang
             selama bertahun-tahun bahwa mitos tentang bajir dunia layak
             ditanggapi dengan sungguh-sungguh, sebuah pandangan yang
             ditolak oleh kebanyakan akademisi Barat. Namun, di sini, di
             Mahabalipuram, kita telah membuktikan bahwa mitos-mitos itu
             benar dan para akademisi salah.”
                Saya sendiri telah melihat artefak digali dari dasar laut di pantai
             Atlantik Amerika—yang disebut bebatuan Scott—yang saya kira
             akan sangat sulit bagi teknologi untuk mengeluarkannya pada masa
             sekarang, apalagi sebelas ribu tahun lalu ketika area itu tertutup
             laut. Dalam hal rancangan bebatuan Scott memperlihatkan itur-
             itur yang secara mencengangkan sama dengan artefak Mesir. Ini
             bukan rahasia untuk diungkap, tetapi saya berharap bahwa ketika
             buku ini diterbitkan Aaron du Val, Presiden dari Miami Museum
             Egyptologycal Society, telah memilih untuk memperlihatkan kepada
             dunia apa yang dimiliki museumnya.
                Tidak ada penjelasan terperinci tentang kejadian-kejadian yang
             menyebabkan artefak-artefak itu ada di bawah laut telah selamat
             dalam mitos-mitos Yunani yang kami ketahui. Sementara itu, catat-
             an alkitabiah biasanya singkat, tetapi ini bisa menjadi tambahan
             dan dijelaskan oleh catatan-catatan dari budaya lainnya, terutama
             budaya Sumeria dan catatan-catatan Timur Dekat lainnya. Tidak
             ada pertentangan sarjana bahwa beberapa dari catatan-catatan dari
             budaya yang lebih tua memberikan sumber-sumber material dari
             kisah alkitabiah. Elemen-elemen yang akrab dengan kita dari catatan
             alkitabiah, seperti tentang bahtera, merpati-merpati, dan cabang
             pohon zaitun, muncul pada catatan Sumeria yang lebih awal, yang
             menyebut Nuh sebagai Ziusudra. Nuh juga muncul dalam catatan
             Mesopotamia, dan disebut Atrahasis dan dalam catatan Babilonia
             dengan nama Upnapishtim. Menyatukan versi-versi yang berbeda
             menciptakan sebuah versi yang memerperkuat kisah dari alkitabiah:

                Suatu hari Nuh sedang berdiri di sebuah pondok ilalang, ketika
                ia mendengar suara datang menembus dinding. Suara itu


                                                                         159

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175