Page 159 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 159
JONATHAN BLACK
iLFIJEVQBO UJEBL BEJMw. Hercules adalah kesayangan para dewa, tetapi
Ayub-lah yang berteriak ke langit dengan pembangkangan. Tidak
seperti Hercules, Ayub memiliki bahasa untuk melakukannya.
Hari ini kita memastikan memiliki cukup mental yang bisa kita
kendalikan untuk memilih apa yang akan kita pikirkan. Namun,
sebelum penciptaan bahasa, yang merupakan keberhasilan besar
zaman ini, keluwesan seperti itu akan tidak berguna.
Bahasa memungkinkan kita untuk menjauhkan diri dari dunia.
Bahasa membantu kita menarik diri dari apa yang secara isik ada,
dan bisa memungkinkan kita menghentikan pengalaman, apakah itu
ada atau tidak, kita bisa mengaturnya menjadi kepingan-kepingan.
Untuk derajat tertentu kita bisa mengatur pengalaman seperti yang
kita kehendaki.
Ada unsur yang menjauhkan proses ini. Seperti juga keuntungan
yang dibawanya, bahasa menjadikan dunia tempat yang lebih
dingin, lebih gelap, dan lebih memperdaya. Bahasa juga membuat
kita tidak sehat, hidup kurang bersemangat, dan kurang yakin ketika
menjelajahi dunia.
Jadi, bahasa membawa sebuah bentuk baru dari kesadaran.
Sebelum Ayub, orang-orang merasa bahwa segala yang terjadi kepada
diri mereka memang sudah ditentukan, bahwa ada tujuan ilahiah di
balik segalanya. Mereka tidak—tidak bisa—mempertanyakan ini.
Sekarang bahasa memungkinkan Ayub untuk mundur. Ia mulai
melihat adanya ketidaktetapan. Kehidupan ini tidak adil.
Akan tetapi, Tuhan menegur Ayub karena hanya mengerti
sedikit sekali. “Kau ada di mana ketika aku meletakkan dasar Bumi?
Ketika bintang-bintang pagi bernyanyi bersama dan semua malaikat
berseru gembira? Apakah kau masuk ke dasar laut atau berjalan
ke kedalaman tanpa dasar? Apakah pintu kematian telah terbuka
untukmu? Apakah kau tahu di mana Matahari tinggal dan di mana
asal kegelapan? Bisakah kau mengikat rantai atau melonggarkan ikat
pinggang Orion?”
Apa yang menyelamatkam Ayub adalah ia memiliki perasaan yang
kita rasakan juga setelah terbangun dari tidur dengan mimpi indah,
ketika kita berusaha mengembalikan mimpi itu tetapi tidak bisa.
Ia sadar bahwa jangkauan pengalaman manusia sudah berkurang.
148
pustaka-indo.blogspot.com