Page 190 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 190
CARA PENYIHIR
Zarathustra harus menapaki sembilan puluh anak tangga menuju
roh raksasa kesembilan, ketika roh itu melayang di atas lantai batu,
membawa Zarathustra ke sebuah tempat terbuka, di balik bebatuan
dan pepohonan. Di sana berkeliling enam roh yang melayang-layang
di atas tanah. Kelompok mengilap ini berpaling untuk menyambut
Zarathustra, dan mengundangnya untuk meninggalkan jasad isik-
nya untuk sementara supaya bisa bergabung dengan mereka.
Kita telah bertemu dengan roh-roh bercahaya sebelumnya.
Mereka adalah roh-roh matahari, disebut Elohim. Sekarang mereka
mempersiapkan Zarathustra untuk misinya.
Pertama, mereka mengatakan kepadanya bahwa ia harus melewati
api tanpa terbakar.
Kedua, mereka menuangkan lelehan timah—logam Ahriman—
ke atas dadanya, yang dideritanya dengan diam. Zarathustra ke-
mudian mengambil timah itu dari dadanya, lalu dengan tenang
memberikannya kembali kepada mereka.
Ketiga, mereka membelah dadanya dan memperlihatkan kepada-
nya rahasia organ-organ tubuh dalamnya, lalu menutupnya kembali.
Zarathustra kembali ke lapangan dan menceritakan apa yang
diungkap oleh roh-roh agung itu. Ia berkata kepada raja bahwa
roh-roh matahari yang menciptakan dunia sedang bekerja untuk
memindahkannya, dan suatu hari dunia akan menjadi sebuah
kumpulan cahaya yang luas.
Zarathustra berbicara dengan raja yang baru, tetapi seperti
pendahulunya, ia pun diperbudak oleh para pendetanya yang jahat.
Ia tidak mau mendengar berita baik ini dan membiarkan pendetanya
membujuknya untuk menjebloskan Zarathustra ke penjara.
Akan tetapi, Zarathustra lolos dari penjara dan juga dari usaha
pembunuhannya. Ia hidup untuk menjalani banyak peperangan
melawan kekuatan-kekuatan jahat, di medan perang dengan meng-
gunakan kekuatan magisnya untuk melawan kekuatan para penyihir
jahat. Kemudian, ia menjadi teladan bagi penyihir, dengan topi
tinggi, jubah bintang-bintang, dan seekor elang di atas bahunya.
Zarathustra adalah sosok berbahaya, agak membingungkan, yang
siap siaga melawan api dengan api.
Ia memimpin pengikutnya ke gua-gua tertutup, bersembunyi di
179
pustaka-indo.blogspot.com