Page 265 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 265

JONATHAN BLACK
           berkata bahwa siapa pun yang mengetahui kebenaran yang lebih
           tinggi, menemukan nilai-nilai “serius” dari kesulitan masyarakat
           untuk diperhatikan dengan serius. Ia juga suka mengutip Heraclitus
           “Keabadian adalah seorang anak yang sedang bermain-main”.Jadi,
           di sini, pada kelahiran pikiran rasional, sekolah-sekolah Misteri
           memupuk lawannya. Bukan kebetulan bahwa pribadi seperti
           Pythagoras, Newton, dan Leibniz—mereka yang banyak bertindak
           untuk membantu manusia harus bisa mengatasi kenyataan dari
           alam semesta isik—juga telah tenggelam dalam pemikiran esoteris.
           Ini karena pemikiran esoteris benar adanya, seperti orang-orang
           berpikiran besar ini melihat, jika Anda melihat kehidupan ini secara
           subjektif sebagai hal yang mungkin, bukannya secara objektif, se-
           perti Anda harus lakukan dalam ilmu pengetahuan, beberapa pola
           yang sangat berbeda akan muncul. Kehidupan jika dipandang secara
           objektif mungkin menjadi rasional dan tunduk pada hukum alam,
           tetapi mengalaminya secara subjektif, itu irasional.
              Dengan secara sadar membagi pengalaman seperti ini, Pythagoras
           membuatnya menjadi mungkin untuk berpikir lebih jelas tentang
           kedua dimensi itu.
              Murid-murid Pythagoras diajari untuk hidup terpisah dari masya-
           rakat, bergantian antara kepuasan mistis dan analisis intelektual.
           Pythagoras pertama-tama menyebut dirinya sebagai pencinta
           kearifan, yaitu “seorang ilsuf”, tetapi seperti Socrates dan Plato
           yang mengikutinya, ia lebih dekat kepada seorang ahli sihir daripada
           profesor universitas pada zaman modern. Murid-muridnya sangat
           mengaguminya. Mereka percaya bahwa gurunya memiliki kekuatan
           untuk membuat mereka bermimpi seperti yang dikehendakinya,
           dan ia juga mampu mengarahkan kembali kesadaran mereka saat
           bangun dalam sekejap.
              Pythagoras memancing kemarahan kejam dari mereka yang
           dikeluarkan dari lingkaran dalam. Ia menolak menerima seorang laki-
           laki bernama Cyron masuk ke sekolahnya karena kecerobohan dan
           keangkuhannya. Cyron menimbulkan sebuah huru-hara menentang
           Pythagoras. Mereka mendobrak masuk ke gedung tempat Pythagoras
           dan para pengikutnya sedang berkumpul dan membakarnya. Semua
           yang ada di dalamnya tewas.


           254

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   260   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270