Page 454 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 454
OKULTISME KATOLIK
Ekstase mistis Teresa pada saat bertemu sesosok Seraph, tentu saja,
dipahat oleh Bernini, seniman-inisiat besar dari Kontra-Reformasi.
“Ia tidak jangkung, tetapi pendek, indah sekali. Di tangannya
tombak emas panjang dan pada ujung besinya tampak ada sepercik
api kecil ... yang ia tusukkan beberapa kali ke dalam jantungku ... ia
mencabut tombak itu, membiarkan aku terbakar dengan cinta yang
penuh tanya kepada Tuhan ... begitu manis dalam rasa sakit yang
luar biasa ini.” Ada suatu kesan tak tertahankan akan ekstase seksual
dalam hal ini yang mengundang perbandingan dengan praktik-
praktik seks-magis dari perkumpulan-perkumpulan mistis dalam
periode yang sama. Praktik-praktik ini merupakan salah satu rahasia
yang paling dijaga ketat dalam pengetahuan esoteris, dan kita akan
membahasnya dalam Bab 25.
Jurnal spiritual Teresa juga menggambarkan kenaikan jiwa yang
selaras dengan catatan kabalistis tentang kenaikan pohon seirotik.
Ia menjelaskan tentang pengalaman keluar dari tubuh dan organ-
organ penglihatan rohani dari jiwa—cakra, yang disebutnya “mata
jiwa”. Namun, meskipun tulisannya mungkin akan diketahui
dengan pengetahuan tentang Kabala, apa yang tersampaikan paling
kuat adalah sebuah catatan seketika tentang pengalaman pribadi
langsung, sebuah pemahaman tentang cara kerja alam rohani yang
termasuk langka di luar India. Tidak ada unsur ketidakaslian atau
kepandaian sastrawi.
Kondisi-kondisi spiritual ekstrem Santa Teresa kadang-kadang
menyebabkan fenomena supernatural, termasuk levitasi yang sering
kali terjadi. Ini disaksikan oleh banyak orang. Para biarawati akan
berusaha keras untuk menahannya.
Akan menjadi sebuah kesalahan bila menganggap bahwa peng-
alaman levitasi ragawi selalu membahagiakan. Teresa berbicara
tentang “ditahan di antara langit dan bumi dan tidak menerima
rasa nyaman dari keduanya”. Dalam hal ini ada semacam perasaan
kesepian, kegersangan spiritual, yang telah diperkirakan oleh
Eckhart, dan yang akan diberikan pengungkapannya yang terbaik
dan menentukan oleh murid Teresa, St. Yohanes Salib.
Karena kita hidup pada sebuah zaman ketika pengalaman akan
alam rohani jarang terjadi, ada bahaya bahwa kita membaca Teresa
443
pustaka-indo.blogspot.com