Page 451 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 451

JONATHAN BLACK
              Sang duta besar Aztec menjelaskan bahwa ini adalah hadiah yang
           diberikan tuannya, Moctezuma, kepada dewa agung Quetzal Coatl.
           Dewa ini, duta besar itu lebih lanjut menjelaskan, sebelumnya sudah
           lama meninggalkan bumi untuk berdiam di bulan.
              Para Conquistador kemudian menyadari bahwa Cortés, ber-
           jenggot, berhelm, dan berkulit putih, pastinya menyerupai gambaran
           nubuat tentang Quetzal Coatl. Secara kebetulan, sebagaimana
           mereka ketahui, mereka tiba tepat pada waktu yang telah diramalkan
           oleh astrolog Aztec bahwa dewa ini akan kembali.
              Beberapa benda Aztec yang sangat rumit dan bagus akan
           dikirim kembali ke Eropa, tempat Albrecht Dürer melihatnya. Ia
           mengatakan bahwa benda-benda itu begitu halus, begitu mahir,
           membuat hatinya bersenandung. Namun, para pengikut Cortés
           memikirkan pemikiran lainnya yang kurang luhur. Ketika mereka
           tiba di ibu kota Aztec, Tenochtitlan (sekarang Mexico City), mereka
           mendapati tempat itu terletak di tengah-tengah sebuah danau besar,
           yang hanya dapat diakses melalui jembatan-jembatan buatan sempit
           yang dengan mudah bisa dipertahankan. Namun, Moctezuma
           keluar untuk menyambut mereka, membungkuk di hadapan Cortés
           yang bak dewa dan mengundang mereka masuk. Rencana Cortés
           tadinya ingin menculik Moctezuma dan menukarnya dengan uang
           tebusan, tetapi ketika anak-anak buahnya melihat semua emas yang
           ada di sekitar istana, mereka tak sabar membunuh sang raja. Karena
           kebodohan ini mereka baru bisa melarikan diri setelah pertempuran
           yang panjang. Inilah awal dari salah satu episode paling berdarah-
           darah dalam sejarah.
              Para Conquistador mendengar desas-desus tentang adanya se-
           buah sumber rahasia dari semua emas tersebut dan tentang seorang
           raja emas, El Dorado, yang bermandikan emas cair setiap pagi.
           Walter Raleigh, yang akan bergabung dalam pencarian kota raja
           yang termasyhur ini menuliskan tentang “Kerajaan El Dorado, ber-
           atapkan emas”.
              Saingan Cortés, Francisco Pizarro, berlayar ke Peru, berniat me-
           rampok seluruh negara yang dilindungi oleh puluhan ribu orang,
           dan untuk melakukannya dengan hanya dua ratus tentara.
              Seperti Cortés ia menculik sang raja, setelah menawarkan diri


           440

                                                         pustaka-indo.blogspot.com
   446   447   448   449   450   451   452   453   454   455   456