Page 467 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 467
JONATHAN BLACK
buku-buku kebijaksanaan kuno, dan pada bangunan-bangunan
kuno seperti Piramida Besar dan Kuil Solomon. Seolah-olah Tuhan
telah menetapkan sebuah ujian bagi umat manusia. Baru ketika
umat manusia telah mengembangkan kecerdasan yang memadai,
manusia akan mampu mengenali keberadaan kode-kode ini dan
menguraikannya. Masa itu, menurut Newton, kini telah tiba.
Dalam pandangan Newton, setiap bagian dari alam semesta itu
cerdas. Bahkan, sebongkah batu itu cerdas, dan bukan hanya dalam
pengertian bahwa hal itu menunjukkan bukti perencanaan. Menurut
cara berpikir kuno yang dianut Newton, tidak benar bahwa hewan,
tumbuh-tumbuhan, dan mineral adalah kategori yang benar-benar
berbeda. Mereka secara alamiah bertumpang-tindih, bercampur
baur, dan dalam keadaan tertentu bisa berubah dari bentuk yang
satu ke bentuk yang lain. Sebagaimana yang dijelaskan oleh sosok
sezaman Newton yang kabalistis, Lady Conway, “Ada perubahan
dari satu spesies menjadi spesies yang lain, seperti dari batu menjadi
bumi, dari bumi menjadi rumput, dari rumput menjadi domba,
dari domba menjadi daging manusia, dari daging manusia menjadi
spesies terendah dari manusia, dan dari hal-hal ini menjadi jiwa-
jiwa yang mulia.” Dalam pandangan Newton, segala sesuatu di
alam semesta berusaha keras menuju kecerdasan. Benda-benda mati
berusaha keras menjadi kehidupan nabati, yang bercita-cita menjadi
kehidupan hewani melalui kepekaan yang belum sempurna. Hewan-
hewan yang lebih tinggi memiliki naluri yang hampir masuk akal
seperti kemampuan manusia. Kita menunggu untuk berkembang
menjadi makhluk supercerdas.
Dan, cita-cita universal untuk menjadi supercerdas ini meng-
andalkan langit, seperti yang telah didalami oleh para penganut
Stoikisme. Isaac Luria, kabalis abad keenam belas menjelaskannya
seperti ini: “Tidak ada di dunia ini, bahkan tidak ada di antara
benda-benda yang diam seperti debu dan batu yang tidak memiliki
suatu kehidupan tertentu, sifat spiritual, suatu planet tertentu dan
bentuknya yang sempurna di langit.” Luria sedang berbicara tentang
kecerdasan dalam sebutir benih yang merespons tujuan cerdas dalam
cahaya matahari. Tradisi esoteris kuno tidak menganggap bahwa
semua informasi yang dibutuhkan bagi pertumbuhan sebutir benih
456
pustaka-indo.blogspot.com