Page 529 - MZ004 Sejarah Dunia Yang Disembunyikan
P. 529
JONATHAN BLACK
berusaha mengecam banyak orang yang berkumpul di sana, tetapi
hanya bisa mengeluarkan jeritan tercekik.
NAPOLEON TERKENAL MENGIKUTI bintang keberuntungannya.
Hal ini dianggap sebagai cara yang puitis dalam mengatakan bahwa
ia ditakdirkan untuk hal-hal yang besar.
Goethe berkata tentangnya: “Daemon seharusnya menuntun kita
setiap hari dan memberi tahu kita apa yang harus dilakukan pada
setiap kesempatan. Namun, roh yang baik itu meninggalkan kita
dalam kesulitan, dan kita meraba-raba dalam kegelapan. Napoleon-
lah orangnya! Selalu tercerahkan, selalu jernih dan memutuskan
serta memberkati setiap jamnya dengan energi yang cukup untuk
melaksanakan apa pun yang dianggapnya perlu. Hidupnya adalah
langkah dari seorang manusia setengah dewa, dari pertempuran
demi pertempuran, dan dari kemenangan demi kemenangan. Bisa
dikatakan ia berada dalam pencerahan terus-menerus ... Pada tahun-
tahun kemudian pencerahan ini tampaknya telah meninggalkannya,
juga nasib dan bintang keberuntungannya.”
Bagaimana mungkin Napoleon tidak memiliki kesadaran akan
takdir? Ia berhasil dalam segala hal yang ia tekadkan, tampaknya
mampu membengkokkan seluruh dunia sesuai keinginan. Bagi diri-
nya sendiri dan banyak orang sezamannya dialah Alexander Agung
dari dunia modern, yang menyatukan Timur dan Barat dengan
penaklukannya.
Tentara Prancis bergerak memasuki Mesir. Itu bukanlah sebuah
ekspedisi yang penuh kemenangan—tetapi penting bagi Napoleon
dari sudut pandang pribadi. Menurut Fouché, kepala polisi rahasia
Prancis, Napoleon mengadakan pertemuan dengan seorang pria
yang konon adalah St. Germain di dalam Piramida Besar. Pastinya
tampak seperti itu karena Napoleon memilih esoterisis dan astrolog
Fabre d’Olivet sebagai salah satu penasihatnya, dan juga mengatur
agar ia menghabiskan malam sendirian di Piramida Besar. Apakah
Napoleon bertemu St. Germain dalam wujud manusia atau roh?
Napoleon memerintahkan pembuatan katalog barang-barang
antik Mesir, %FTDSJQUJPO EF M &HZQU. Katalog itu didedikasikan untuk
“Napoleon le Grand”, mengundang perbandingan dengan Alexander
518
pustaka-indo.blogspot.com