Page 3 - P17110214116_Ahsanun Nisak R_1C
P. 3
Rohimah dkk.
gizi kurang sekitar 3.363 balita (Dinkes Banten diperoleh melalui wawancara dengan alat bantu
2013). Status gizi dipengaruhi oleh beberapa fak- kuesioner. Status gizi diperoleh dengan melaku-
tor diantaranya adalah status kesehatan balita. kan pengukuran langsung berat badan dan tinggi
Status kesehatan balita dipengaruhi terutama oleh badan anak. Data pola konsumsi pangan yang
kejadian penyakit infeksi. Infeksi terutama di- meliputi tingkat konsumsi pangan dan frekuensi
are, dikenal sebagai penyebab utama rendahnya konsumsi pangan diperoleh melalui wawancara
nafsu makan pada anak dan kurang berfungsinya dengan menggunakan Food Frequency Ques-
proses pencernaan zat-zat gizi dan metabolisme tionnaire (FFQ) (Vereecken 2010). Perkembang-
(Husaini 2006). an diukur dengan menggunakan instrumen Bina
Pekerjaan ibu memengaruhi konsumsi Keluarga Balita (BKB) yang dikembangkan oleh
anak. Bagi ibu yang bekerja, waktu yang diberi- BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga
kan kepada anak balitanya akan berkurang. Pene- Berencana Nasional). Instrumen ini terdiri atas
litian Al-Shookri et al. 2011) menemukan bahwa tujuh aspek perkembangan yang biasa dipantau
ada hubungan terbalik antara tingkat pekerjaan dalam pemantauan perkembangan balita yaitu
ibu dan sejumlah sikap makan yang sehat. Status perkembangan kemampuan gerak kasar, gerak
gizi dan perkembangan balita juga dipengaruhi halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, ke-
oleh pengasuhan orangtua. Pengasuhan anak ikut cerdasan, menolong diri sendiri dan tingkah laku
berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan sosial (Sari 2010).
anak. Pengasuhan merupakan perilaku yang di-
praktekkan oleh pengasuh (ibu, bapak, nenek, Pengolahan dan analisis data
atau orang lain) dalam memberikan makanan, Usia anak balita diklasifikasikan menjadi
pemeliharaan kesehatan, memberikan stimulus dua kategori, yaitu 24-36 bulan (usia batita) dan
dan dukungan emosional (Husaini 2006). 37-59 bulan (usia prasekolah). Data usia ibu di-
Penelitian ini merupakan penelitian lanjut- kategorikan berdasarkan kelompok usia, yaitu
an untuk mendukung penelitian-penelitian yang remaja (13-19 tahun), dewasa muda (20-30 ta-
sudah ada. Penelitian ini bertujuan untuk meng- hun), dan dewasa madya (31-50 tahun). Besar
analisis hubungan antara pola konsumsi dan status keluarga dikelompokkan menjadi keluarga kecil
kesehatan dengan status gizi dan perkembangan (≤4 orang), keluarga sedang (5-7 orang) dan ke-
anak usia balita. luarga besar (≥8 orang). Total nilai perkembang-
an anak dan pola asuh kesehatan dikategorikan
METODE menjadi tiga, yaitu baik (≥80), sedang (60-80),
dan rendah (≤ 60).
Desain, tempat, dan waktu Penilaian status gizi anak diperoleh de-
Desain yang digunakan dalam penelitian ngan pendekatan antropometri yang mengacu
ini adalah desain cross sectional. Penelitian di- pada simpangan baku (z-skor) berdasarkan be-
lakukan di Posyandu Cucak Rawa wilayah Ben- rat badan menurut umur (BB/U), tinggi badan
da Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang menurut umur (TB/U), dan berat badan menurut
Selatan. Posyandu yang dipilih adalah posyandu tinggi badan (BB/TB) dengan menggunakan soft-
yang aktif mengadakan kegiatan BKB (Bina Ke- ware WHO-Antro. Selanjutnya hasil perhitungan
luarga Balita). Penelitian dilaksanakan pada bu- z-skor diklasifikasikan ke dalam baku WHO-
lan Juni-Agustus 2014. NCHS. Status kesehatan diamati dari kejadian
sakit pada satu bulan terakhir yang meliputi jenis
Jumlah dan cara pengambilan subjek penyakit, kejadian sakit (pernah/tidaknya sakit)
Jumlah subjek merupakan seluruh popu- dan frekuensi sakit. Variabel yang dimasukkan
lasi balita yang berjumlah 70 balita. Sebanyak dalam uji korelasi Spearman adalah variabel ke-
tujuh orang drop out karena tidak dapat ditemui jadian sakit (pernah/tidaknya sakit).
pada saat penelitian dan pengasuh utama bukan Uji beda Mann Whitney digunakan untuk
ibu, sehingga subjek penelitian menjadi berjum- menguji perbedaan karakteristik anak dan orang-
lah 63 anak. Adapun pengelompokkannya adalah tua, pola konsumsi, status kesehatan anak, pola
usia batita yaitu 2-3 tahun sebanyak 30 subjek asuh kesehatan, status gizi dan nilai perkembang-
dan usia prasekolah yaitu 3-5 tahun sebanyak 33 an anak berdasarkan kategori jenis kelamin pada
subjek. setiap kelompok usia anak (laki-laki dan perem-
puan di usia batita serta laki-laki dan perempuan
Jenis dan cara pengumpulan data di usia prasekolah) dan kategori kelompok usia
Data yang dikumpulkan terdiri atas data anak (batita dan prasekolah). Uji korelasi Spear-
primer dan data sekunder. Karakteristik keluarga man digunakan untuk menguji hubungan antara
94 J. Gizi Pangan, Volume 10, Nomor 2, Juli 2015