Page 7 - B051_Mutiara Salsabila_SATPEL OBESITAS
P. 7

b.  Obesitas Tipe Hypertropik
                              Kegemukan yang termasuk dalam tipe  ini mempunyai jumlah sel yang normal,

                              tetapi ukuran sel lebih besar dari ukuran normal. Kegemukan  ini biasanya terjadi
                              karena  darah  tinggi.  Pada  orang  dewasa  dan  relatif  lebih  mudah  menurunkan
                              berat  badan  disbanding  tipe  hiperlastik.  Kegemukan tipe  ini  mempunyai  resiko

                              lebih mudah terserang penyakit gula.
                          c.  Obesitas Tipe hiperlastik-hipertropik

                              Kegemukan  tipe  ini  jumlah  maupun  ukuran  sel  yang  tredapat  pada  tubuh
                              seseorang    melebihi  ukuran  normal.  Proses  kegemukan  dimulai  sejak  masa
                              anak-anak  dan  berlangsung  terus  hingga  dewasa.  Mereka  yang  mengalami

                              kegemukan  tipe  ini  paling  sukar  menurunkan  berat  tubuh.  Mudah  terserang
                              penyakit degeneratif.

                   C.  Penyebab Timbulnya Obesitas
                       a.  Genetic
                          Kegemukan dapat diturunkan dari generasi sebelumnya pada generasi berikutnya di

                          dalam  sebuah  keluarga.  Itulah  sebabnya  kita  seringkali  menjumpai  orangtua  yang
                          gemuk cenderung memiliki anak-anak yang gemuk pula.  Dalam hal ini nampaknya
                          faktor genetik telah ikut campur dalam menentukan jumlah unsur sel lemak dalam

                          tubuh.    Hal  ini  dimungkinkan  karena  pada  saat    ibu  yang  obesitas  sedang  hamil
                          maka  unsur  sel  lemak  yang  berjumlah  besar  dan  melebihi  ukuran  normal,  secara
                          otomatis akan diturunkan kepada sang bayi selama dalam kandungan. Maka tidak

                          heranlah bila bayi yang lahirpun memiliki unsur lemak tubuh yang relatif sama besar.
                          Penelitian  terbaru  menunjukkan  bahwa  rata-rata  faktor  genetik  memberi  pengaruh

                          sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
                       b.  Jenis kelamin
                          Jenis  kelamin  berpengaruh  terhadap  obesitas.  Pria  memiliki  lebih  banyak  otot

                          dibandingkan dengan wanita. Otot membakar lebih banyak lemak daripada sel-sel
                          lain.  Oleh  karena  wanita  lebih  sedikit  memiliki  otot  maka  wanita  memperoleh

                          kesempatan yang lebih kecil untuk membakar lemak. Sehingga, wanita lebih berisiko
                          mengalami obesitas.
                       c.  Gaya hidup dan tingkah laku
                           Kemajuan teknologi, seperti adanya kendaraan bermotor, lift, dan lain sebagainya

                          dapat  memicu  terjadinya  obesitas  karena  kurangnya  aktifitas  fisik  yang  dilakukan
                          oleh  sesorang.  Gaya  hidup  yang  seperti  ini  yang  meningkatkan  risiko  obesitas.
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12