Page 17 - Kisah Lutung Kasarung
P. 17

Sesudah  selesai  mengurusi  kuda,  Kamandaka

                 menoleh  ke Patih  Reksanata.  Patih  itu  telah  turun

                 dari kuda dan memperhatikan sang pemuda. Seketika

                 Kamandaka menjatuhkan diri berlutut dan menghormat

                 kepada patih.

                      “Maafkan  hamba,  Tuanku  Patih,  jika  perbuatan

                 hamba Tuan anggap lancang.”
                      Patih Reksanata menatap tajam kepada Kamandaka.

                 Ia tertarik kepada pemuda di hadapannya. Anak muda

                 itu demikian tampan, tutur katanya halus, dan tingkah

                 lakunya sopan.

                      Sambil tersenyum, Patih Reksanata menjawab, “Ah,

                 kamu tidak salah, Anak Muda. Justru aku yang harus

                 berterima kasih. Hampir saja aku celaka. Untung kamu
                 datang menyelamatkan aku. Kalau boleh tahu, siapakah

                 namamu? Kamu berasal dari mana? Siapa nama orang

                 tuamu?”

                      “Daulat Tuanku, hamba ini sebatang kara, selama

                 ini hamba mengembara dari satu tempat ke tempat lain.

                 Adapun nama hamba adalah Kamandaka.”



                                                                          7
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22