Page 58 - E-Modul Sistem Pencernaan
P. 58

menutup  secara  adekuat  setelah  makanan  masuk  ke  lambung.  Akibatnya,  asam
                           hidroklorida mengiritasi dinding oesophagus dan menimbulkan rasa terbakar yang

                           disebut heartburn (Tortora dan Nielsen, 2017).
                          4.  Xerostomia
                                Xerostomia adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan

                          rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang
                          tercerna dengan baik.

                          5.  Diare
                                Diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair (mencret) sebanyak 3 kali

                          atau  lebih  dalam  satu  hari  (24  jam).  Penyebab  diare  antara  lain  ansietas  (stres),
                          makanan tertentu, atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam

                          waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi
                          dehidrasi.

                          6.  Appendisitis
                                 Appendisitis akut merupakan kegawatdaruratan abdomen. Penyakit ini biasanya

                          terjadi ketika appendix vermiformis tersumbat oleh fecalith atau pembesaran nodul-
                          nodul limfoid. Pada waktu appendix tersumbat, bakteri berproliferasi dan menyerang
                          dinding  appendix  yang  menjadi  rusak  akibat  nekrosis  tekanan.  Dalam  beberapa

                          keadaan,  penyakit  ini  dapat  sembuh  spontan.  Dalam  beberapa  kasus,  perubahan
                          inflamasi berlanjut dan terjadi perforasi, menimbulkan peritonitis lokal atau general

                          (Drake et al., 2018).
                          7.  Konstipasi (Sembelit)

                                Konstipasi  adalah  kesulitan  atau  jarang  defekasi  yang  mungkin  karena  feses
                          keras  atau  kering  sehingga  terjadi  kebiasaaan  defekasi  yang  tidak  teratur,  faktor

                          psikogenik,  kurang  aktifitas,  asupan  cairan  yang  tidak  adekuat  dan  abnormalitas
                          usus.Sembelit terjadi jika kim (bubur makanan) masuk ke usus dengan sangat lambat.
                          Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering.

                          8.  Tukak Lambung (Ulkus)

                            Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika
                          pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari

                                                             57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63