Page 56 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Kedua_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 56
bid'ah hasanah yaitu hal baru dalam Islam yang baik untuk
dilakukan. Di antara ulama yang menganggapnya bid'ah
hasanah adalah al Hafizh as-Sakhawi dalam kitabnya "Al-Badi"
ia berkata:
"Para mu'adzdzin telah melakukan hal baru dengan membaca
shlawat atas Rasulullah setelah adzan pada setiap masuk waktu
shalat fardhu kecuali pada waktu shubuh dan jum'at hanya saja
mereka mendahulukan bacaan shalawatnya dan waktu maghrib
mereka tidak membacanya karena waktunya yang singkat. Hal
ini terjadi pertama kali pada masa kepemimpinan Raja
Shalahuddin al-Ayyubi dan ia memerintahkan hal tersebut".
Kemudian as-Sakhawi berkata:
"Masalah ini kemudian diperdebatkan di kalangan ulama
apakah sunnah, makruh, bid'ah atau disyari'atkan. Pendapat
yang mengatakan membaca shalawat atas Rasul setelah adzan
adalah sunnah menggunakan dalil firman Allah surat al-Hajj
ayat 77 yang maknanya: "Berbuatlah kalian akan kebaikan" dan
membaca shalawat adalah di antara kebaikan yang agung yang
bisa mendekatkan diri kepada Allah apalagi banyak hadits yang
memberikan motifasi untuk bershalawat juga hadist yang
menyebutkan keutamaan doa setelah adzan, sepertiga malam
dan waktu yang mendekati shubuh. Dan pendapat yang benar
dalam masalah ini adalah bid'ah hasanah, pelakunya akan
mendapatkan pahala dengan ketulusan niat.
Pernyataan as-Sakhawi ini dinukil oleh shabib al
Mawahib al Jalil al Khaththab al Maliki dan ia menyetujuinya.
As-Suyuthi dalam al Wasa'il fi Musamarah al Awa'il
berkata: "Membaca shalawat dan salam atas Rasulullah setiap
53