Page 235 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 235

'fui';i        *,"             rrlr'J,f,.6.,G,r',   ;

                      a, ,;j         ; r.rn            o        ,,     a
                                          ,:
                                     a.
                    a
                 ,49           ir4,             v  c   ulj  a   t) ( /u'
                 ,y   tila#';"'.!rrG              ;    ;;re:,'n-i,


                              :,  iiir  I  $-ist     r:S'"ov ,,!+1zst

                 "      orang yang tqnra'  ,  malw engknu alan rnenjadi orang yang
                 Jadilah
                paling ahli beribadah.   Jadilah  orang yang qaru'ah,  makn engknu
                aknn menjadi  orang yang paling ahli bersyulwr. Cintailah  orang
                lnin sefugaimann  englau  mencintai  diri sendiri, maka engkau
                alan menjadi orang muhnin yang  baik. Berbuatlah  fuik kepada
                tetanggamu, malu engkau akan menjadi orang lslam yang baik.
                Sedikitlunlah  tutawa, larena banyak tertaan aknn mematilun
                luti."6r
               Menurut satu pendapat,  orang-orant  fakir diibaratkan o-
           rang-orant yang telah meninggal dunia, kecuali orant-orant
           yang telah dihidupkan  oleh Allah Swt. dengan  kemuliaan   4atu'ah.
               Menurut  Bisyr Al-Hafi,  qana'ah  ibarat rajayang tidak mau
           bertempat tinggal kecuali di hati orang mukmin. Menurut Abu
           Sulaiman Ad-Darani, qana'ah karena rela kedudukannya sama
           dengan  taara' karena zuhud.  Qana'ah  adalah  permulaan rela,
           sedangkarr  utara' adalah zuhud. Menurut pendapat  yang lain,
           Qana'ah  adalah sikap tenang karenatidak  ada sesuatu yang dibia-
           sakan.
               Abu Bakar Al-Maraghi mengatakan, "Orang yang berakal
           sehat adalah orang yant mentatur urusan dunia dengan  sikap
          qana'ah dan mernperlambat  diri, mengatur urusan dunia dengan
           sikap loba dan mempercepat,  mengatur  urusan atama dengan
           ilmu dan ijtihad." Menurut  Abu Abdillah bin Khafif, qana'ah  ada-
           lah meninggalkan antan-antan terhadap  sesuatu yang tidakada
           dan menganggap  cukup dengan  sesuatu yang ada.


              6rHadis  disebutkan  dalam Al-Kanz   iilid  16 halaman 243 nomor 44315,
          dan Al-Baihaqi  meriwayatkarurya  dari Abu Hurairah.


                                             hL.  P..Lat .  fur. *lta  221
                                      "t$ta*
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240