Page 634 - RISALAH QUSYAIRIYAH
P. 634
adalah pengalaman berteman bersama Abu Hanifah r.a. Ketika
itu Abu Hanifah berkata, "Adapun ilmu alat yang kami miliki
telah mantap."
"Tinggal apalagi?" tanya Dawud.
"Mengamalkan ilmunya," jawab Abu Flanifah.
Setelah itu hati Dawud ingin menyepi untuk beribadah
(uzlah). Dalam keinginan itu Dawud berbisik dalam hati, "Ber-
kumpullah dulu bersama mereka dan jangan mernbicarakan
suatu masalah." Dawud pun akhimya berkumpul dengan mereka
selama satu tahun tanpa membicarakan masalah apa pun, pada-
hal masalah selalu berdatangan, tetapi Dawud tetap menahan
mulut dengan keras seperti orEmg kehausan yang menahan diri
dari air minum yang dingin. Kemudian ia rnelakukan apa yant
menjadi niatnya.
Dikatakan bahwa Junaid Al-Hajjam telah membekam Da-
wud Ath-Thai, lalu Dawud memberinya upah satu dinar. Kata
]unaid, "Ini banyak sekali!"
"Tidak sempuffta ibadah seseorant yang tidak menjaga
kehormatan harga dirinya (muru'ah)," tukas Dawud.
Ketika bermunajat di waktu malam ia mengatakan, "Tuhan-
ku, kesedihanku untuk menghadap-Mu telah menghapuskan ke-
sedihan-kesedihan duniaku dan memisahkanku dengan orant-
orant yang tidur."
Pernah pembantu Dawud Ath-Thai berkata kepadanya,
"Apakah'Iuan tidak menikmati roti ini?"
" At:ttara mengunyah roti dengan meminum kuah sop, saya
dapat membaca lima puluh ayat," jawabnya.
Di hari kewafatan Dawud, seorant saleh melihatnya berlari,
lalu ditanya, "Mertgapakah kamu berlai?"
"Saat ini saya terbebas dari penjara." Orang saleh ifu terkejut
dan langsung terbangun dari tidur. Bersamaan itu dia mendengar
orang-orang berkata bahwa Dawud Ath-Thai telah wafat.
Seorang lelaki berkata kepadanya, "Wasiatilah sarfat"
"Pasukan kematian telah menunggumu," jawabnya.
Di kesempatan lain, seseor.rng datang kepada Dawud Ath-
620 Selte 7a,7ta* ?bu
"erul