Page 5 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Keempat_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 5

BAB I

                  A'ZHAM HUQUQILLAH 'ALA 'IBAADIHI
                  (Hak Allah yang paling Agung atas para hamba-Nya)


                         Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda :
                                                 ر
                            )ناخِشلا هاور( "ائِش هب ايكشُ ٗو هودبعُ نأ دابعلا ٌلع للها قح"
                  Maknanya:  “Hak  Allah  atas  para  hamba  adalah  mereka
                  beribadah  kepada-Nya  dan  tidak  menyekutukan-Nya  dengan
                  sesuatupun” (H.R. al Bukhari dan Muslim)
                  Hadits  ini  menunjukkan  bahwa hak Allah  yang  paling  agung
                  atas para hamba-Nya adalah agar mereka men-tauhid-kan-Nya;
                  menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya (Syirik) dengan
                  sesuatu-pun.


                         Tauhid  (دِحيتلا  )  adalah  mashdar  dari  دحيُ    دحو  :
                  mengesakan. Jika dikatakan للها تدحو maksudnya adalah  هتدقتعا



                  هِبش ٗو هل رـِظن ٗ هتافصو هتاذب ادرفنم ; engkau meyakini bahwa Allah
                  esa  pada  Dzat  dan  sifat-sifat-Nya,  tidak  ada  bandingan  dan

                  serupa bagi-Nya atau ادحاو هـتملع ; engkau mengetahui-Nya esa.


                  Tauhid juga diartikan sebagai هل كُرش ٗ هدـحو للهاب ناـيمٕا ; beriman
                  kepada Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya dalam ketuhanan. Jadi
                  beriman  kepada  Allah  dengan  cara  yang  benar  itulah  yang
                  dinamakan  tauhid.  Karenanya  pengajaran  tentang  beriman
                  kepada Allah dengan cara yang benar menjadi prioritas Ta'lim



                                                 1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10