Page 7 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Keempat_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 7

tidak menyerupai sifat-sifat makhluk-Nya, Allah esa pada
                      Dzat, sifat dan perbuatan-Nya. Imam al Junaid al Baghdadi
                      berkata:
                             )هرـِغو يدادغبلا بِطلخا هاور(  "ثدلمحا نم  يمدقلا دارفإ دِحيتلا"

                      “Tauhid adalah mensucikan (Allah) yang tidak mempunyai
                      permulaan dari menyerupai makhluk-Nya” (diriwayatkan
                      oleh al Hafizh al Khathib al Baghdadi)
                      Dan  inilah  makna  nama  Allah  al  Ahad  dan  al  Wahid.  Al
                      Imam al Halimi mengatakan :  رـِظن ٗو هل هِبش ٗ يذلا يه دحٓا


                      دُدع ٗو هل كُرش ٗ يذلا يه دحايلا نأ امك ، ; al Ahad ialah yang

                      tiada  serupa  dan  bandingan  bagi-Nya,  sebagaimana  al
                      Wahid maknanya adalah yang tiada sekutu bagi-Nya dan
                      tiada  yang menduai –Nya (dalam ketuhanan). Imam Abu
                      Hanifah berkata:
                               ."هل كُرشٗ هنأ قُرط نم نكلو ددعلا قُرط نم ٗ دحاو للهاو"

                      "Allah satu bukan dari segi bilangan tetapi dari segi bahwa

                      tidak ada sekutu bagi-Nya".
                            Al Ahad juga ditafsirkan yaitu yang tidak menerima
                      pembagian,  yakni  bukan  jisim  karena  secara  akal  jisim
                      (benda) bisa dibagi-bagi, sedangkan Allah bukanlah jisim.
                      Allah berfirman ketika mencela orang-orang kafir:
                                     ) 15  : فرخزلا ةريس(    ﴾ اءزج هدابع نم هل ايلعجو ﴿


                      Maknanya:  "Dan  mereka  (orang-orang  kafir)  menjadikan
                      sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian dari
                      pada-Nya" (Q.S. az-Zukhruf: 15)



                                                 3
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12