Page 172 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 172

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 170

           nampak makam Muhyiddin…”          195 . Dan ternyata benar, setelah Salim
           masuk ke Syam pada tahun 923 hijriah, makam Ibn Arabi menjadi



                 195  Ibid. j. 1, h. 202. an-Nabhani menyatakan bahwa pernyataan Ibn Arabi ini
           termasuk salah satu dari sekian banyak karamah yang nampak pada diri beliau.
           Selain  ini,  Ibn  Arabi  mangalami  banyak  peristiwa  lain  yang  juga  merupakan
           karamah beliau. Di antaranya, dikutip an-Nabhani dari Syaikh as-Siraj dari kitab
           Tuffah  al-Arwah,  diriwayatkan  bahwa  di  daerah  Khurrasan  ada  seorang  yang
           sangat  membenci  Ibn  Arabi.  Orang  ini  sering  kali  berkata  keji  dan  kotor,  serta
           dengan  berbagi  cara  ia  menghinakan  Ibn  Arabi.  Hingga  orang-orang  yang
           mencintai Ibn Arabi di  wilayah Khurrasan ketika itu merasa sangat dilecehkan.
           Ketika  sampai  habis  kesabaran,  mereka  kemudian  melaporkan  kelakuan  orang
           tersebut kepada Ibn Arabi langsung. Setelah mendengar pengaduan mereka, Ibn
           Arabi kemudian meminta sebuah pisau dan secarik kertas yang dibentuk menjadi
           semacam  boneka  manusia.  Bagian  leher  boneka  kertas  tersebut  kemudian
           disembelih dengan pisau. Seraya Ibn Arabi berkata: “Wahai para jama’ah, pada
           saat ini aku telah menyembelih orang yang telah memusuhi kita itu. Pisau yang
           aku  pakai  untuk  menyembelihnya  aku  letakan  di  bawah  tangga  di  atap
           rumahnya. Dan tangga tersebut tidak akan dapat dianggkat kecuali paling tidak
           oleh dua puluh orang kuat. Di pisau tersebut aku tuliskan “Orang ini disembelih
           oleh  Muhyiddin…”.  Ternyata  peristiwa  itu  persis  terjadi  pada  saat  yang  sama
           menimpa orang tersebut. Lihat an-Nabhani, Jâmi’ Karâmât…, j. 1, h. 201
                 Di  antara  karamah  Ibn  Arabi  lainnya  dikutip  asy-Sya’rani,  diriwayatkan
           dari  Syaikh  Ahmad  al-Halabi  bahwa  ia  memiliki  rumah  yang  dekat  dengan
           makam  Ibn  Arabi.  Tiba-tiba  di  suatu  malam  setelah  shalat  isya’  ia  melihat
           seseorang  yang  sangat  membenci  Ibn  Arabi  datang  membawa  obor  hendak
           membakar makam beliau. Belum lagi sampai ke makam, orang tersebut kemudian
           tenggelam sedikit demi sedikit ditelan bumi, dan Syaikh Ahmad al-Halabi dengan
           mata kepalanya sendiri melihat kejadian tersebut. Pada malam itu juga, keluarga
           orang tersebut merasa kehilangan dan kemudian mencari-carinya. Syaikh Ahmad
           al-Halabi memberitahukan ia telah ditelan bumi dekat makam Ibn Arabi. Mereka
           kemudian  menggali  tanah  di  tempat  itu  dan  mendapati  kepala  orang  tersebut.
           Penggalian tanah semakin ke dalam, namun tubuh orang tersebut juga semakin
           ke  dalam.  Hingga  mereka  menyerah  tidak  bisa  mengeluarkannya.  Lalu  orang
           tersebut ditimbun kembali dengan tanah. Lihat asy-Syarani, ath-Thabaqât…, j. 1, h.
           188
   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177