Page 167 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 167
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 165
kemudian keluar dari Mekah menuju Halab, Siria (Aleppo). Dari
Siria pada tahun 608 H kemudian menuju Baghdad, Irak, menuju
tempat tinggal Syaikh Syihabuddin as-Suhrawardi. Di Baghdad
inilah kedua orang ini bertemu muka hanya dalam beberapa saat
saja, kemudian berpisah. Ketika Ibn Arabi ditanya tentang as-
Suhrawardi, beliau menjawab: “Dari ujung kepalanya hingga ujung
kakinya penuh dengan ajaran Rasulullah”. Dan ketika as-
Suhrawardi ditanya tentang Ibn Arabi, ia menjawab: “Ia adalah
lautan hakikat (Bahr al-Haqâ’iq)” 193 .
Dari Baghdad, Ibn Arabi kembali ke Halab pada sekitar tahun
610 H. Kemudian pada tahun 612 H beliau ke pergi Quniyah.
Selanjutnya di antara kota-kota di daratan Syam Ibn Arabi
berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, di
antaranya Halab, Himsh dan lainnya. Terakhir pada tahun 629 H
beliau singgah di Damaskus dan menetap di kota tersebut hingga
datang hari wafatnya.
d. Guru-guru Ibn Arabi
Di antara tradisi baik para ulama Salaf yang turun-temurun
hingga sekarang adalah bahwa mereka selalu berusaha
memperbanyak mata rantai dalam sanad keilmuan dengan belajar
kepada banyak guru. Tradisi positif ini tidak hanya dapat
memperkuat disiplin ilmu yang dipelajari itu sendiri, tapi juga
memberikan pengaruh yang cukup besar bagi seseorang dalam
kompetensi keilmuannya. Karena itu Rasulullah memuji para para
ulama dengan menyebut mereka sebagai pewaris para Nabi. Ini
artinya para ulama tersebut memiliki mata rantai keilmuan yang
193 Dr. Mahmud Mathraji, Mukadimah al-Futûhât al-Makkiyyah mengutip
dari al-Maqarri, j. 2, h. 379, 382.