Page 164 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 164

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 162

                  Suatu waktu selepas shalat maghrib Ibn Arabi mendapatkan
           kesempatan  untuk  bertemu  dengan  Syaikh  Abu  Madyan.  Saat  itu
           Syaikh  Abu  ‘Imran  as-Sadarani  berkata  kepada  Ibn  Arabi:  “Aku
           baru  saja  bertemu  dengan  Syaikh  Abu  Madyan,  ia  berkata
           kepadaku: Pada saat ini Muhammad Ibn Arabi memiliki keinginan
           bertemu  denganku,  maka  temuilah  ia  saat  ini  juga  dan  katakan
           kepadanya:  Pertemuan  diriku  dengan  dirimu  di  alam  ruh  telah
           benar-benar  terjadi,  adapun  pertemuan  secara  fisik  di  dunia  ini
           Allah tidak menghendaki itu     188 ”. Sebagai pengakuan Abu Madyan



           bahwa murid tersebut menjauhkan diri dari para makhluk Allah adalah bahwa ia
           selalu mengingat Allah dalam semua keadaannya. Dan dari tanda-tanda bahwa ia
           selalu  mengingat  Allah  dalam  setiap  keadaannya  ialah  bahwa  ia  tetap  kembali
           bersama makhluk Allah -secara fisiknya-”. Ibid, j. 2, h. 22.
                 Pada bagian lain dari al-Futûhât Ibn Arabi menceritakan bahwa ia bersama
           beberapa  orang  al-Abdâl  pergi  ke  gunung  Qaf.  Tiba-tiba  mereka  berhadapan
           dengan  ular  gunung  tersebut  yang  sangat  besar.  Salah  seorang  Badal  berkata
           kepada  Ibn  Arabi:  “Ucapkanlah  salam  kepada  ular  tersebut,  karena  ia  akan
           menjawab  salammu!”.  Kemudian  Ibn  Arabi  mengucapkan  salam  dan  dijawab
           oleh ular tersebut. Lalu ular tersebut bertanya: “Berasal dari manakah kalian?”.
           Ibn Arabi menjawab: “Dari Bijayah”. Sang ular berkata: “Bagaimana keadaan Abu
           Madyan  bersama  kaumnya?”.  Ibn  Arabi  menjawab:  “Mereka  menuduhnya
           seorang zindik!”. Kemudian ular tersebut berkata: “Demi Allah memang bangsa
           manusia  itu  mengherankan,  saya  tidak  pernah  menyangka  bahwa  Allah
           menjadikan  seorang  manusia  sebagai  wali-Nya  namun  kemudian  dari  bangsa
           manusia pula yang membencinya”. Ibn Arabi berkata: “Dari mana engkau tahu
           bahwa  ia  seorang  wali  Allah?”.  Sang  ular  menjawab:  “SubhanAllah…!  Adakah
           binatang di dunia ini yang tidak mengenal Abu Madyan!? Demi Allah dia adalah
           seorang yang telah dijadikan wali oleh Allah, dan Allah telah mencurahkan bagi
           setiap makhluk-Nya akan rasa cinta terhadap Abu Madyan kecuali bagi seorang
           yang kafir atau seorang yang munafik”. Ibid. Riwayat Ibn Arabi ini juga dikutip
           oleh  asy-Sya’rani  dalam  ath-Thabaqât  al-Kubrâ  dalam  penyebutan  biografi  Abu
           Madyan. Lihat kitab j. 1, h. 261-262
                 188  Ibn Arabi, al-Futûhât…, j. 1, h. 184
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169