Page 161 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 161

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 159

           untuk menaiki tangga-tangga maqâmât dan ahwâl. Orang kedua ini
           adalah orang-orang yang dicari oleh para mursyid.
                  Ibn Arabi memiliki perjalan ilmiah yang cukup pesat. Lebih
           dari  separuh  dari  kehidupannya  ia  pergunakan  dalam  perjalanan
           ilmiah,  berpindah  dari  satu  tempat  ke  tempat  yang  lain.  Paling
           tidak, sebagian besar kota-kota di wilayah Romawi (wilayah Eropa
           sekarang), daratan Syam (sekarang negara Siria, Lebanon, Palestina
           dan Yordania) dan daratan Afrika dari mulai Mesir, Tunisia hingga
           wilayan  Maghrib  (Maroko  sekarang)  telah  disinggahi  oleh  Ibn
           Arabi, terutama daratan Spanyol    181 .
                  Di  daratan  Eropa  sekarang,  bermula  dari  Sevilla  hingga
           hampir seluruh daratan Spanyol pernah disinggahi oleh Ibn Arabi
           dalam pencariannya terhadap kaum sufi dan kaum ‘arif di masanya
           untuk  berkhidmah  dan  belajar  kepada  mereka.  Dari  Sevilla  beliau
           masuk  ke  Cordova  pada  tahun  580  H,  dan  bertemu  dengan  salah
           seorang  sufi agung  di masanya  di wilayah tersebut, bernama Abu
           Bakr  Muhammad  ibn  Mahluf  al-Qabayili.  Orang  terakhir  ini
           memiliki  kharisma  yang  sangat  kuat,  hingga  tersebar  statemen  di
           antara orang-orang Islam di masa itu bahwa siapapun yang hendak
           bertemu  dengan  Syaikh  ibn  Mahluf  al-Qabayili,  maka  ia  akan
           tertimpa  oleh  “al-hâl 182   sebelum  ia  memasuki  rumahnya.  Masih  di




                 181  Lihat asy-Sya’rani, ath-Thabaqât…, j. 1, h. 317-318
                 182  Syaikh Abu Bakr Muhammad ibn Mahluf al-Qabayili adalah seorang sufi
           agung di masanya, ia habiskan waktunya dalam ibadah kepada Allah. Lihat Dr.
           Mahmud Matharji dalam mukadimah al-Futûhât al-Makiyyah, h. 46, mengutif dari
           Ibn  Arabi  dalam  Ruh  al-Quds,  h.  76.  al-Hâl  dimaksud  di  sini  adalah  keadaan
           tertentu  dari  keadaan  kejiwaan  seorang  sufi  dalam  perjalanannya.  Al-Qusyairi
           mengatakan al-hal adalah suatu keadaaan yang datang pada hati seseorang tanpa
           disengaja  dan  tanpa  diusahakan.  Lihat  al-Qusyairi,  ar-Risâlah  al-Qusyairiyyah
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166