Page 156 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 156
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 154
lebih mengenalnya dengan nama Ibn Suraqah. Penyebutan nama
beliau; “Ibn Arabi”, tidak menggunakan al ta’rîf, untuk
membedakannya dari Ibn al-‘Arabi -dengan al ta’rîf-. Karena yang
disebut terakhir yang dimaksud adalah Abu Bakr Muhammad ibn
Abdillah Ibn Arabi al-Isybili al-Maliki, salah seorang ulama besar
dan ahli tafsir.
Gelar Muhyiddin disematkan kepada Ibn Arabi adalah
karena usaha yang telah beliau lakukan dalam menghidupkan
kembali ajaran-ajaran Islam. Gelar-gelar semacam ini di masa hidup
beliau sangat populer dan cukup memberikan pengaruh besar
dalam penilaian kapasitas keilmuan seseorang dan pengamalan-
pengamalannya. Seperti gelar Dliya’uddin, Taqiyyuddin, Saifuddin,
Nuruddin, dan lain sebagainya.
Adapun gelar asy-Syaikh al-Akbar yang disematkan kepada
Ibn Arabi, menurut satu pendapat pertama kali diungkapkan oleh
sufi besar pada masa Ibn Arabi sendiri, yaitu Syaikh asy-Syuyûkh
Imam Abu Madyan. Setelah itu kemudian gelar ini secara turun-
temurun dikutip oleh para ulama ketika mereka menyebut nama Ibn
Arabi. Dari Abu Madyan dikutip oleh Syihabuddin as-Suhrawardi,
lalu oleh ‘Izzuddin ibn Abd as-Salam, kemudian oleh Syaikh
Zakariyya al-Anshari dan Syaikh Ibn Hajar al-Haitami serta oleh
beberapa ulama lainnya.
Syaikh Yusuf Isma’il an-Nabhani dalam kitab Jâmi’ Karâmât
al-Auliyâ’ dalam pembukaan biografi Ibn Arabi menyebutnya
dengan asy-Syaikh al-Akbar Sulthan al-‘Arifîn 177 . Gelar asy-Syaikh al-
Akbar ini disematkan kepada Ibn Arabi tidak lain karena kompetensi
beliau dalam berbagai disiplin ilmu. Selain telah mencapai derajat
177 an-Nabhani, Jâm’i Karâmât…, h. 198