Page 151 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 151
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 149
Kemudian jika para pembenci tasawuf tersebut mengingkari
tasawuf dan orang-orang sufi hanya karena bahwa mereka
meninggalkan kesenangan-kesenangan duniawi, maka berarti
mereka telah mengingkari keteladanan-keteladanan yang
dicontohkan oleh para Rasul bagi umatnya. Bukankah Rasulullah
mencontohkan hidup zuhud?! Bukankah hal itu juga diajarkan oleh
seluruh para nabi Allah?! Lihat misalkan perjalanan hidup nabi Isa
yang dipenuhi dengan perjuangan dalam menegakan tauhid dan
menjauhi kesenangan-kesenangan duniawi. Diriwayatkan bahwa
nabi Isa tidak memiliki harta benda, rumah, keluarga, bahkan
makanan yang beliau makan hanya berasal dari daun-daunan, dan
pakaian yang beliau pakai hanya berasal dari bulu binatang yang
kasar. Lihat pula keteladanan yang dicontohkan nabi kita; nabi
Muhammad, rumah beliau hanya terbuat dari kayu atau batang
kurma yang sangat sederhana, beliau tidur dengan hanya dengan
beralaskan pelepah-pelepah kurma kering, dapur beliau terkadang
satu bulan hingga dua bulan tidak pernah tersentuh api karena
tidak ada bahan yang hendak dimasaknya, makanan yang seringkali
beliau makan hanyalah air putih dan kurma saja. Demikian pula
dengan seluruh para Nabi Allah tidak ada seorangpun dari mereka
yang mementingkan kesenangan duniawi.
Firman Allah yang sering disalahartikan oleh para penyerang
tasawuf:
ِ
ِِ ِِ
ِ
ِ
ِ ِ َِّ
ِ
َّ
:فارعلْا( قزرلا نم تابيطلاو هدابعل جرخَأ ِ تِلا َّ للَّا ةنيز مرح نم لق
ُ
َّ
ْ
ْ
َّ َ
ّ َ
ََ َ َ ْ َ ْ
َ َ َ
) 32
“Katakanlah wahai Muhammad: “Siapakah yang
mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan