Page 147 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 147
Membersihkan Nama Ibn Arabi | 145
Jika kelompok kedua; mereka yang menentang tasawuf dapat
dilihat secara fisik dan dengan kasat mata, maka kelompok pertama
ini mungkin oleh sebagian orang Islam tidak dirasakan, terutama
oleh kaum awam.
Karena itu, kelompok pertama ini memberikan pengaruh
yang cukup signifikan dalam tercemarnya tasawuf, terutama dalam
pengaruh perkembangannya pada masyarakat awam. Masuk dalam
daftar kelompok pertama ini adalah faham-faham yang sengaja
dimasukkan oleh kaum filsafat ke dalam tasawuf. Di antara
implikasi yang ditimbulkannya adalah munculnya penamaan
tasawuf filosofis yang dilemparkan para kritikus tasawuf. Menurut
mereka bahwa tasawwuf filosofis adalah hasil dari persentuhan
tasawuf dengan unsur-unsur filsafat Yunani yang dibawa oleh
kaum sufi sendiri. Masih menurut sebagian kritikus, tasawuf dalam
tataran filosofis ini membawa faham yang sedikit banyak
bersebrangan dengan ajaran-ajaran syari’at, dan itu, -menurut
mereka-, secara yuridis adalah sesuatu yang legal dan dapat
dibenarkan. Klaim ini jelas tidak menguntungkan bagi tasawuf
sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan untuk selalu
berpegang teguh dengan syari’at Islam.
Masih dalam daftar kelompok pertama, kerugian yang
dialami tasawuf dari dalam adalah masuknya faham-faham yang
diusung oleh para sufi gadungan. Sebagaimana halnya setiap
komunitas disiplin ilmu, ada yang sejati yang benar-benar kompeten
dalam bidangnya, namun dan ada pula yang palsu. Demikian pula
dalam komunitas tasawuf, ada komunitas sufi sejati (ash-Shûfiyyah
al-Muhaqqiqûn), dan ada pula komunitas sufi gadungan (al-
Mutashawwifah al-Dajjâlûn). Di antara faham-faham yang diusung
oleh kaum sufi gadungan ini adalah keyakinan hulûl dan wahdah al-