Page 159 - Membersihkan Nama Ibn Arabi_Dr. H. Kholilurrohman, MA
P. 159

Membersihkan Nama Ibn Arabi | 157

           Waighan  berkata:  “Apa  yang  membuatmu  tertawa?”.  Syaikh  at-
           Tunusi menjawab: “Aku tertawa karena kebodohan otakmu hingga
           tidak  tahu  keadaan  diri  sendiri!  Aku  tidak  mendapati  yang  lebih
           serupa  denganmu  kecuali  anjing  dengan  mulut  berlumuran  darah
           karena  memakan  bangkai,  namun  ketika  kencing  ia  mengangkat
           salah  satu  kakinya  supaya  tidak  terkena  air  kencingnya.  Seluruh
           tubuhmu  penuh  dengan  perkara  haram,  adakah  engkau  hanya
           bertanya  masalah  baju?”.  Ibn  Waighan  saat  itu  juga  langsung
           menangis  dan  turun  dari  kendaraannya.  Kemudian  menjadi
           pengikut Syaikh at-Tilmisani, berkhidmah kepadanya dan menjalani
           kehidupan zuhud hingga kemudian mencapai derajat yang telah ia
           raih.

               c.  Perjalanan Ilmiah Ibn Arabi
                  Seperti  umumnya  para  ulama  besar,  sejarah  telah  mencatat
           bahwa  setiap  pribadi  mereka  memiliki  pengalaman  agung  dalam
           rihlah ilmiah. Napak tilas dalam mencari ilmu adalah di antara hal
           yang  paling  banyak  membentuk  karakteristik  seseorang  dalam
           kegiatan ilmiahnya di kemudian hari. Perjalanan ilmiah semacam ini
           secara garis besar terfokus dalam dua hal.
                  Pertama,  perjalanan  ilmiah  dalam  rangka  mencari  ilmu  itu
           sendiri  dengan  banyak  mencari  guru  yang  kompeten  dalam
           berbagai  disiplin  ilmu  hingga  mendapatkan  mata  rantai  keilmuan
           (sanad)  dari  mereka  yang  bersambung  hingga  Rasulullah.  Dalam
           ilmu-ilmu  keislaman  mata  rantai  (sanad)  keilmuan  semacam  ini
           sangat  penting  karena  akan  memberikan  kontribusi  yang  sangat
           kuat  dalam  pertanggungjawaban  kompetensi  keilmuan  seseorang.
           Sebaliknya  seorang  yang  tidak  memiliki  sanad  dalam  keilmuan
           maka  kepercayaan  orang-orang  Islam  terhadapnya  kurang  atau
   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164