Page 73 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 73
62 | Ayo Kita Tahlil !!
اػػ أ كيردػػي اػػمو" :وػػلوقب كػػلذ ملػػسو وػػيلَ ﵁ا ىلػػص بيػنلا
،لَوأ اػػبه تػيلما عػفن فاػك دػصقلاب يػلِا تػعفن اذإو ،"ةػيقر
نػم عػقي ل اػم وػنذإ دَػغب تاداػبعلا نػم وػنَ عقي تيلما فلأ
رػكلا فآرػقلا نػم ةتافلا ادَ ام في رظنلا ىقبي معن ،يلِا
قػحتلي مػعن ،ىػهتنا . وػب قحتلي لى كلذ وب دصقو ئرق اذإ
ػىا . "وب
“Ibn ar-Rif‟ah telah berkata: “Yang ditunjukan hadist
melalui jalan istinbath (penggalian hukum) adalah
bahwa sebagian ayat al-Qur‟an apabila yang
dimaksudkan (oleh pembacanya) untuk memberi
manfaat kepada mayit dan meringankan siksa yang ada
padanya maka manfaat itu akan dirasakan oleh mayit.
Karena telah tsabit bahwa al-Fatihah ketika
dimaksudkan oleh pembacanya untuk mengobati orang
yang terkena sengatan binatang berbisa, dia bisa
merasakan manfaatnya. Dan Rasulullah telah mengakui
kebolehan itu dengan sabdanya: “Dari mana engkau
tahu bahwa al-Fatihah itu adalah jampi (ruqyah; untuk
kesembuhan)”. Dengan demikian jika bagi yang hidup
saja bacaan al-Fatihah bermanfaat maka terlebih lagi
bagi orang yang telah meninggal (mayit). Oleh karena
dapat terhasilkan bagi mayit pahala dari beberapa
bentuk amal ibdah yang dilakukan oleh orang lain yang
masih hidup tanpa harus adanya izin dari mayit itu
sendiri. Benar ada pandangan lain selian bacaan al-
Fatihah dari al-Qur‟an apakah juga sampai bagi mayit