Page 77 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 77
66 | Ayo Kita Tahlil !!
Maka manfaat bacaan itu akan dirasakan oleh mayit.
Karena doa itu menyertai bacaan al-Qur'an, maka ia
lebih (mungkin) untuk dikabulkan dan lebih banyak
berkahnya. Dan karena sesungguhnya apa bila pahala
bacaan itu diperuntukan bagi mayit maka itu adalah
doa bagi menghasilkan pahal abagi mayit, dengan begitu
mayit tersebut mengambil manfaat dengannya. Dengan
demikian perkataan asy-Syafi‟i yang mengatakan bahwa
pahala bacaan al-Qur‟an tidak sampai kepada mayit
adalah yang bukan dalam keadaan seperti demikian itu
(yaitu membaca al-Qur‟an jaun dari kubur yang tanpa
dibarengi dengan doa ish-shal). Bahkan as-Subki
berkata --mengikuti pendapat Ibn ar-Rif‟ah-- (setelah
mengutip perkataan para ulama bahwa kemungkinan
maksud as-Syafi‟i tidak sampai bacaan al-Qur‟an bagi
mayit adalah yang bacaan yang jaun dari kubur yang
tanpa dibarengi dengan doa ish-shal), berkata: “Ibn ar-
Rif‟ah telah berkata: “Yang ditunjukan hadist melalui
jalan istinbath (penggalian hukum) adalah bahwa
sebagian ayat al-Qur‟an apabila yang dimaksudkan
(oleh pembacanya) untuk memberi manfaat kepada mayit
dan meringankan siksa yang ada padanya maka
manfaat itu akan dirasakan oleh mayit. Karena telah
tsabit bahwa al-Fatihah ketika dimaksudkan oleh
pembacanya untuk mengobati orang yang terkena
sengatan binatang berbisa, dia bisa merasakan
manfaatnya. Dan Rasulullah telah mengakui kebolehan
itu dengan sabdanya: “Dari mana engkau tahu bahwa
al-Fatihah itu adalah jampi (ruqyah; untuk
kesembuhan)”. Dengan demikian jika bagi yang hidup
saja bacaan al-Fatihah bermanfaat maka terlebih lagi