Page 81 - Ayo-Kita-Tahlil-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-Nurul-Hikmah-Press-128-Hal
P. 81
70 | Ayo Kita Tahlil !!
pendapat yang lebih benar dalam masalah ini, ataukah
memang tidak ada bedanya?
Jawab: al-Hamdu lillah. Asy-Syafi‟i dan Ash-hab
telah menuliskan bahwa hendaklah seseorang membaca
beberapa ayat al-Qur‟an, lalu ia bedoa bagi mayit
sesudahnya. Dalam hal ini ada dua faedah, pertama;
bahwa doa setelah membaca al-Qur‟an lebih dekat untuk
terkabul, kedua; bahwa mayit mendapatkan berkah dari
bacaan al-Qur‟an tersebut sebagaimana orang yang
hidup. Tapi saya tidak mengatakan bahwa si-mayit
mendapat pahala bacaan karena mendengarkan, oleh
karena mendengar adalah pekerjaan, sementara
pekerjaan (amal ibadah) telah terputus dengan sebab
kematian.
Faedah ke tiga; disebutkan oleh ar-Rafi‟i dari
Abdul Karim asy-Syalusyi; bahwa jika berniat seseorang
dengan bacaannya tersebut untuk ia jadikan pahalanya
bagi si-mayit maka itu tidak sampai kepadanya. Tetapi
seandainya ia membaca lalu ia jadikan apa yang telah ia
hasilkan dari pahala bagi si-mayit; ini adalah bentuk
doa untuk menghasilkan pahala bagi si-mayit tersebut;
maka bila demikian ini bermanfaat bagi mayit, dan ini
pendapat yang aku pilih, -seperti- dalam Syarh al-
57
Minhaj” .
Masih dalam kitab Qadla al-Arab, al-Hafizh as-Subki
berkata:
57 As-Subki, Qadla‟ al-Arab Fi As-ilah Halab, h. 452