Page 40 - Mengungkap-Kerancuan-Pembagian-Tauhid-Kepada-Uluhiyyah-Rububiyyah-dan-al-Asma-Wa-ash-Shifat-Dr.-H.-Kholilurrohman-MA-277-Hal
P. 40
38 | Mengungkap Kerancuan Tiga Tauhid
teks-teks Mutasyabihat dan sangat ―alergi‖ terhadap takwil. Bahkan
mereka mengatakan: “al-Mu‟aw-wil Mu‟ath-thil”; artinya seorang
yang melakukan takwil sama saja dengan mengingkari sifat-sifat
Allah.
a. Mereka Bertujuan Mengkafirkan Orang-Orang Islam
Yang Melakukan Tawassul Dan Tabarruk Dengan Para
Nabi Allah Dan Orang-Orang Saleh
Berikut adalah teks-teks dari catatan Ibnu Taimiyah dan para
pengikutnya dalam menetapkan bahwa tawassul dan tabarruk
dengan para Nabi dan orang-orang saleh menurut mereka sebagai
perkara haram dan menjatuhkan dalam kufur dan syirik. Orang
Islam yang mempraktekan tawassul dan tabarruk dengan para
Nabi Allah atau para Wali Allah, -dalam pandangan at-Taimiyyun-,
sama persis dengan orang-orang kafir para penyembah berhala.
Orang-orang kafir menjadikan sesembahan mereka sebagai wasilah
kepada Allah, sementara orang-orang mukmin menjadikan para
Nabi atau para Wali sebagai wasilah mereka kepada Allah.
Demikian kesimpulan besar at-Taimiyyun. Dan itulah tujuan utama
mereka membagi tauhid kepada Uluhiyyah dan Rububiyyah.
Kita kutip berikut ini catatan-catatan mereka lengkap
dengan teks asli (Arab) supaya dapat menegaskan bahwa apa yang
kita tetapkan dalam catatan buku kita ini bukan isapan jempol,
dan bukan tuduhan semata.
Dalam Majmu‟ Fatawa, Ibnu Taimiyah menuliskan sebagai
berikut:
ْبلطْ لجلأْ يمحاصلاوْ ءايبنلأاْ روبقْ ةريَزْ امأوْ ؛)ليق(
ْنأْنظْوأْاللْىلعْمبهْماسقلإاوْمهئاعدْوأْمهنمْتاجامحا